Malang, SERU.co.id – Kelurahan Wonokoyo Kecamatan Kedungkandang Kota Malang ternyata menyimpan potensi jadi destinasi wisata alam sangat luar biasa. Melalui pemikiran dan kiprah dari H. Suhartono (46), Wonokoyo berpotensi menjadi ikon wisata alam Wonokoyo Central Tourism di Kota Malang. Sekaligus mendukung perencanaan Pemerintah Kota (Pemkot) Malang dalam pengembangan wilayah Timur Kota Malang.
Penggagas Wonokoyo Central Tourism, H. Suhartono mengatakan, memiliki harapan besar, agar wilayah Wonokoyo Kota Malang bisa diangkat potensinya. Pasalnya, sejumlah potensi wisata alam nampak di kawasan yang memiliki bukit dengan ketinggian di atas 500 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu.
“Pertama, ada program jangka pendek dan program jangka panjang. Untuk jangka panjangnya, kita ingin Wonokoyo memiliki ikon,” seru Abah Suhar, sapaan akrab putra asli Wonokoyo ini, Rabu (25/12/2024).
Jika Kota Batu memiliki ikon buah apel, Abah Suhar juga ingin Wonokoyo mewakili Kota Malang dengan ikonnya, yakni buah durian. Dimana durian membawa dampak ekonomi sangat luar biasa, lantaran harganya mahal.
“Durian peminatnya banyak, jadi kami ingin Wonokoyo ini menjadi sentralnya durian di Kota Malang, itu yang pertama. Kedua, kami berharap, bisa bekerjasama dan didukung oleh Pemkot Malang untuk bibit durian ini,” beber tokoh masyarakat Kedungkandang ini.
Terkait lahannya, Abah Suhar sudah mempersiapkan, bahkan dirinya saat ini sudah menanam hampir 600 bibit buah durian. Dirinya ingin, setiap tahun ada 10.000 buah durian yang dipanen, kemudian diadakan festival makan durian gratis. Tentunya dengan lokasi festival di Wonokoyo, akan menjadi destinasi wisatawan lokal dari beberapa daerah hingga mancanegara.
“Kami perlu bibit durian untuk ditanam masyarakat Wonokoyo secara bersama-sama, sebab kalau saya sendirian tidak mungkin. Tapi kalau melibatkan semua lapisan masyarakat Wonokoyo, dengan menanam bibit durian secara gotong royong, Insya Allah baru bisa menjadi sentral,” paparnya.
Baca juga: Kebun Binatang Surabaya Mulai Dipadati Pengunjung Jelang Libur Nataru 2024/2025
Dengan pemikiran tersebut, menurut Abah Suhar, pihaknya butuh bantuan Pemkot Malang. Sejauh ini, sambutan masyarakat Wonokoyo sudah luar biasa, sangat antusias dan berharap kapan bisa terealisasi. Seiring rencana pengembangan wilayah Timur Kota Malang.
“Kedua, di Wonokoyo Central Tourism, saya sudah mempersiapkan jalur jeep dan ATV, rencananya melaju melewati jalur pohon durian. Disitu kita juga bisa wisata petik durian, tak hanya mengendarai jeep dan ATV,” terangnya.
Jalur jeep yang telah dipersiapkan Abah Suhar sangat menarik dan menantang di antara pohon durian yang berjarak lebar 10 meter. Melalui jalur tersebut, wisatawan bisa melihat langsung keindahan Kota Malang dari atas bukit. Jalur alami itu tak kalah dengan jalur wisata di Lereng Merapi Jawa Tengah, atau di Ubud Pulau Bali.
“Sirkuit jeep dan ATV sepanjang 3-4 kilometer, nanti finishnya di sungai irigasi. Disana pengunjung akan berpindah naik perahu dan tembak-tembakan air hingga finish di Wisata Aeng di depan Monumen Hamid Rusdi,” jelasnya.
Baca juga: Dukung Uklam-Uklam Nang Kayutangan, Parkir Gratis Diberlakukan 23-28 Desember 2024
Sebelum naik jeep atau ATV, pengunjung bisa menikmati waterboom di puncak bukit, yang diperkirakan tertinggi di Kota Malang. Selain waterboom, Wonokoyo Central Tourism juga mempersiapkan lahan untuk sport center, seperti lapangan mini soccer, bulu tangkis dan gym.
“Namanya destinasi wisata itu kan harus banyak menu dan permainannya, seperti waterboom, sport center, cottage dan Insya Allah penginapan. Kedua, wisata alam ada outbound, permainan outbound dan flying fox itu juga nanti ada,” terangnya.
Baca juga: Disiapkan Titik Parkir untuk Pengunjung TNBTS di Momen Nataru Guna Antisipasi Kemacetan
Endingnya, di Wonokoyo bawah, akan menjadi kawasan pertunjukan seni dan budaya di Wisata Aeng, bagian kawasan Monumen Tugu Hamid Rusdi. Selain itu, di lokasi Monumen Tugu Hamid Rusdi nantinya akan menjadi sentral UMKM yang memberdayakan masyarakat.
“Kita mau bikin wisata ini berbasis masyarakat, sehingga masyarakat di situ ikut turut andil. Makanya kami sangat butuh sekali dukungan Pemkot Malang untuk membantu masyarakat Wonokoyo, agar fasilitas-fasilitas yang diharapkan terwujud. Selain mengenalkan Monumen Tugu Hamid Rusdi dengan sejarahnya Kota Malang, dimana selama ini kurang terawat,” tegasnya.
Baca juga: Libur Nataru, Kuota Wisata TNBTS Ditambah 1.000 Orang Per Hari
Terkait tempat kesenian dan kebudayaan, masyarakat setempat menginginkan setiap malam minggu, atau seminggu 2-3 kali diadakan festival kesenian. Untuk sementara, kesenian Bantengan paling melekat di Wonokoyo. Dimana nantinya UMKM akan ikut tumbuh dan berkembang.
“Selain Bantengan, bisa juga dikonsep pertunjukan teatrikal perjuangan Hamid Rusdi dan kesenian asli Kota Malang lainnya. Untuk itu, kami mohon dukungan dari semua pihak,” pungkasnya. (*/rhd)
Konsep Potensi Wonokoyo Central Tourism:
1. Wisata petik durian, festival makan durian gratis.
2. Off-road jeep dan ATV.
3. Waterboom dan sport center.
4. Outbound dan flying fox.
5. Tempat kesenian kebudayaan dan sentral UMKM di Monumen Hamid Rusdi.