Malang, SERU.co.id – Universitas Brawijaya (UB) menegaskan dukungannya terhadap pelaksanaan Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2025. Program ini menjadi salah satu jalur penerimaan mahasiswa baru yang memberikan kesempatan kepada siswa SMA/SMK/MA berprestasi di seluruh Indonesia. Jalur ini diharapkan mampu mewujudkan seleksi yang adil, transparan, dan akuntabel.
Wakil Rektor Bidang Akademik UB, Prof. Dr. Imam Santoso menyampaikan, SNBP adalah wujud nyata upaya pemerintah dalam menjaring calon mahasiswa unggul. Proses seleksi akan dilaksanakan secara profesional agar semua peserta mendapat kesempatan yang sama.
“Universitas Brawijaya berkomitmen menjadikan SNBP 2025 sebagai momentum untuk menarik talenta terbaik dari seluruh Indonesia,” seru Prof Imam, sapaannya kepada SERU.co.id, Senin (23/12/2024).
Jadwal pelaksanaan SNBP dimulai sebagai berikut:
- registrasi akun sekolah pada 28 Desember 2024
- Registrasi akun siswa akan berlangsung dari 6 hingga 31 Januari 2025
- Pendaftaran SNBP dibuka dari 13 Januari hingga 18 Februari 2025.
- Hasil seleksi SNBP diumumkan pada 18 Maret 2025 melalui portal resmi SNPMB.
Dalam penjelasannya, Prof. Imam menekankan pentingnya sistem seleksi yang berbasis data akurat. SNBP memanfaatkan Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) sebagai basis utama dalam proses seleksi. Data nilai rapor siswa dari semester satu hingga lima yang diunggah sekolah menjadi acuan penting dalam penilaian.
Sekolah yang berpartisipasi dalam SNBP wajib memiliki Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN). Selain itu, sekolah harus memastikan data yang diunggah benar dan lengkap sesuai ketentuan. Sekolah yang menggunakan sistem e-rapor akan mendapatkan tambahan kuota sebesar 5 persen.
Kuota siswa yang berhak mengikuti SNBP ditentukan berdasarkan akreditasi sekolah masing-masing. Siswa dari sekolah dengan akreditasi A mendapatkan kuota 40 persen terbaik, sedangkan akreditasi B mendapatkan kuota 25 persen terbaik. Untuk akreditasi C dan lainnya, kuota yang diberikan hanya sebesar 5 persen terbaik.
Pada pelaksanaan SNBP tahun 2024, UB menerima 3.662 mahasiswa baru dari total 31.000 pendaftar. Jumlah pendaftar tahun 2025 diperkirakan akan meningkat seiring bertambahnya siswa eligible yang memenuhi syarat. Meski begitu, daya tampung UB tahun ini tidak mengalami perubahan dari tahun sebelumnya.
Jalur SNBP 2025 juga memberikan fleksibilitas dalam pemilihan program studi di perguruan tinggi negeri (PTN). Siswa dapat memilih hingga 2 (dua) program studi, dengan ketentuan salah satunya berada di PTN dalam provinsi asal sekolah. Program studi yang memerlukan portofolio tetap menjadi opsi bagi siswa dengan prestasi di bidang seni dan olahraga.
Dalam hal kuota keseluruhan, UB menggunakan skema 20:30:50 untuk pembagian jalur seleksi. Sebanyak 20 persen dialokasikan untuk SNBP, 30 persen untuk Seleksi Mandiri Berbasis Prestasi (SMBP), dan 50 persen melalui jalur mandiri. Kuota ini mempertimbangkan daya tampung dan jumlah mahasiswa yang tidak melakukan daftar ulang.
Universitas Brawijaya juga mendukung siswa dari keluarga kurang mampu melalui program Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah. Program ini dirancang untuk memastikan siswa berprestasi dengan keterbatasan ekonomi dapat melanjutkan pendidikan tanpa terbebani biaya besar. Kuota penerima KIP ditentukan langsung oleh pemerintah pusat sesuai alokasi anggaran yang tersedia.
Prof Imam juga menekankan pentingnya kejujuran dalam pengisian data oleh siswa dan sekolah. Hal ini mencakup pembatalan kelulusan atau keikutsertaan siswa dalam SNBP.
“Kecurangan dalam pengisian data tidak akan ditoleransi, dan sanksi tegas akan diberikan kepada pihak yang melanggar,” tegasnya.
Dengan sistem seleksi yang modern dan transparan, UB optimis mampu menjaring calon mahasiswa terbaik dari seluruh Indonesia. Program SNBP diharapkan, menjadi peluang emas bagi siswa berprestasi untuk mengakses pendidikan tinggi berkualitas. Informasi lebih lanjut dapat diakses melalui portal resmi SNPMB atau layanan informasi UB.
(ws12/mzm)