Malang, SERU.co.id – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Malang mengadakan sosialisasi bertema ‘Perempuan Cerdas Finansial, Masa Depan Lebih Aman’ dalam memperingati Hari Ibu 2024. Acara ini bertujuan meningkatkan literasi dan inklusi keuangan perempuan di Malang Raya. Perempuan diharapkan, menjadi duta literasi keuangan bagi keluarga dan komunitasnya.
Kepala OJK Malang, Biger Adzana Maghribi menekankan, pentingnya peran perempuan dalam manajemen keuangan rumah tangga. Ia menjelaskan, ibu-ibu sering kali menjadi pengatur keuangan keluarga.
“Kami ingin ibu-ibu memiliki bekal literasi keuangan yang baik, agar dapat mengelola keuangan lebih bijak,” seru Biger, saat menyampaikan sambutan, Jumat (20/12/2024).
Biger menyebut, tingkat literasi dan inklusi keuangan perempuan menunjukkan peningkatan signifikan. Berdasarkan survei terbaru, inklusi perempuan mencapai 76 persen, lebih tinggi dari pria yang hanya 74 persen. Untuk literasi, perempuan juga unggul dengan angka 64 persen dibandingkan pria 63 persen.
Ia berharap, peningkatan ini dapat menekan risiko kasus keuangan, seperti pinjaman online ilegal. Perempuan yang lebih sadar finansial dapat menjadi garda terdepan dalam mencegah pinjol ilegal dan judi daring.
“Kami optimis, dengan edukasi ini, ibu-ibu dapat membantu mencegah penyebaran praktik keuangan ilegal,” jelasnya.
Meski begitu, OJK Malang belum memiliki data spesifik mengenai kasus pinjol yang melibatkan perempuan. Ia menegaskan, pentingnya edukasi keuangan yang terus berkelanjutan.
“Secara gender, kami yakin ada kasusnya, tetapi datanya belum kami identifikasi secara rinci,” kata Biger.
Kegiatan sosialisasi ini menjadi bagian dari agenda rutin OJK untuk berbagai kalangan. Selain komunitas perempuan, sosialisasi juga menyasar pelajar dan mahasiswa.
“Kami ingin semua kelompok masyarakat memiliki pemahaman yang sama soal pengelolaan keuangan,” tambahnya.
Ke depan, OJK akan memperluas fokus edukasi ke pasar modal, termasuk program khusus untuk perempuan. Biger mengungkapkan, rencana kegiatan serupa di tahun 2025 untuk meningkatkan pemahaman keuangan masyarakat.
“Kami berharap edukasi ini memberi dampak positif bagi keluarga dan komunitas,” tuturnya.
Ia juga menyoroti, perbedaan pendekatan keuangan antara perempuan dan pria dalam keluarga. Perempuan cenderung lebih hati-hati, sementara pria lebih logis dalam pengambilan keputusan.
“Keduanya sama penting, karena jika salah satu lalai, dampaknya bisa fatal,” tegasnya.
Program ini diharapkan, menjadi langkah strategis untuk menciptakan masyarakat yang lebih melek finansial. Dengan peningkatan literasi keuangan, perempuan diharapkan, mampu menghadapi tantangan ekonomi dengan lebih percaya diri. Hal ini juga diharapkan menjadi solusi untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga.
Momfluencer, Arumi Bachsin, turut berbagi pengalaman mengenai pengelolaan keuangan keluarga dalam acara ini. Ia menekankan, pentingnya peran ibu sebagai pengatur keuangan keluarga. Menurutnya, pengelolaan yang baik dapat membantu keluarga menghadapi situasi ekonomi yang tidak selalu stabil.
“Menurut saya, kita sebagai ibu-ibu yang harus mengatur keuangan suami di keluarga. Karena, ya, namanya kehidupan itu tidak selalu mulus, pasti ada naik turunnya. Nah, makanya ibu-ibu seperti kita ini harus berinvestasi di saat kondisi keuangan stabil,” ujar Arumi.
Ia juga mengingatkan, pentingnya memanfaatkan waktu ketika keuangan keluarga sedang dalam kondisi baik. Investasi, menurutnya, langkah yang bisa membantu ibu-ibu menyiapkan dana cadangan. Dengan begitu, saat kondisi keuangan menurun, keluarga tetap memiliki simpanan yang bisa digunakan.
“Biasanya nih, saya itu berinvestasi lewat emas. Jadi pas kita beli emas di waktu keuangan stabil, besok pas lagi butuh kita jual, kan sudah ada untungnya,” tambahnya.
Ia menilai, emas sebagai salah satu bentuk investasi yang sederhana, namun efektif untuk menjaga kestabilan keuangan keluarga. Arumi menekankan, pentingnya peran ibu dalam mengedukasi keluarga soal pengelolaan keuangan.
Menurutnya, jika ibu lebih paham finansial, maka ia bisa memberikan pengaruh positif bagi suami dan anak-anak. Hal ini juga menjadi modal penting bagi keluarga dalam menghadapi tantangan ekonomi di masa depan. Ia berharap, melalui edukasi seperti ini, semakin banyak perempuan yang sadar pentingnya literasi keuangan.
“Sebagai ibu, kita tidak hanya mengatur uang belanja, tapi juga harus berpikir ke depan. Dengan investasi, kita bisa bantu keluarga menghadapi situasi tak terduga,” tutupnya.(ws12/rhd)