Gedung Tekno UB Resmi Dibuka, Fasilitas Canggih untuk Riset dan Layanan Publik

Foto bersama usai Peresmian Gedung Tekno Entrepreneurship. (ws12) - Gedung Tekno UB Resmi Dibuka, Fasilitas Canggih untuk Riset dan Layanan Publik
Foto bersama usai Peresmian Gedung Tekno Entrepreneurship. (ws12)

Malang, SERU.co.id – Universitas Brawijaya (UB) meresmikan Gedung Tekno Entrepreneurship melalui acara Grand Opening serta Open House & Mini Expo UPT LRT 2024, Selasa (19/11/2024). Gedung ini diharapkan dapat menjadi pusat pengembangan riset, inovasi dan layanan masyarakat.

Rektor Universitas Brawijaya, Prof Widodo SSi MSi PhD Med Sc menjelaskan, peningkatan kualitas penelitian memerlukan 3 (tiga) strategi utama yaitu:

Bacaan Lainnya

1. Kreativitas individu peneliti.
2. Menciptakan ekosistem yang mendukung, seperti pengintegrasian penelitian dengan kredit mahasiswa serta jenjang karir dosen.
3. Menyediakan fasilitas yang memadai, salah satunya adalah gedung baru ini yang dilengkapi alat-alat canggih.

“Kami meresmikan gedung yang sepenuhnya didedikasikan untuk riset. Di dalamnya terdapat berbagai peralatan canggih untuk menunjang aktivitas penelitian,” seru Prof Widodo, sapaannya kepada SERU.co.id.

Gedung Tekno Entrepreneurship memiliki 2 (dua) platform utama, yaitu Laboratorium Layanan Terpadu (LLT) dan Laboratorium Riset Terpadu (LRT). LLT terbuka untuk masyarakat umum, termasuk industri, dengan layanan pengujian produk dan kalibrasi alat medis. LLT bertujuan mendukung industri masyarakat melalui uji produk dan kalibrasi peralatan medis rumah sakit atau poliklinik.

“Laboratorium ini juga melayani kalibrasi alat medis. Jadi, masyarakat yang membutuhkan uji kalibrasi dapat menggunakan layanan kami,” tambahnya.

Rektor Universitas Brawijaya, Prof Widodo menandatangani prasasti sebagai simbolis peresmian Gedung Tekno Entrepreneurship. (ws12)

Sementara itu, LRT ditujukan untuk mendukung riset bidang eksakta, sains, dan teknik. Fasilitas ini diperuntukkan mahasiswa dan peneliti internal UB. Namun, pengguna eksternal diperbolehkan menggunakan fasilitas LRT jika memiliki kerja sama dengan UB.

“Harapannya, mahasiswa dapat memanfaatkan laboratorium ini dengan maksimal untuk menghasilkan inovasi dan pengetahuan baru,” jelasnya.

Head of Integrated Research Laboratory (LRT), Dr Yuni Kilawatu SPi MSi menjelaskan, gedung ini juga menaungi Direktorat Inovasi dan Kawasan Science Techno Park (DIST). DIST fokus pada penelitian dengan tingkat kesiapan teknologi (TKT) di atas 5 (lima), yakni penelitian yang dapat menghasilkan produk siap pakai.

“DIST bertugas mempersiapkan produk riset untuk scale up bersama industri. Laboratorium ini mendukung hilirisasi produk agar dapat dimanfaatkan masyarakat,” ungkap Dr Yuni.

Keunggulan LRT UB yaitu memiliki alat kategori 3 (tiga), yaitu peralatan berteknologi tinggi dengan tingkat akurasi data yang sangat baik. Alat-alat ini disentralisasi di bawah laboratorium terpadu, sehingga dapat dimanfaatkan oleh berbagai disiplin ilmu di UB.

Dengan fasilitas lengkap dan dukungan universitas, Gedung Tekno Entrepreneurship diharapkan menjadi pusat riset inovatif untuk mendukung pengembangan ilmu pengetahuan dan industri. (ws12/rhd)

Pos terkait