Pj Wali Kota Malang Tekankan Pentingnya CSR untuk Revitalisasi Fasilitas Pendidikan dan Pengelolaan Sampah

Pj Wali Kota Malang bersama jajaran Pemkot Malang saat menyurvei TPS Tombro Tunjungsekar. (Seru.co.id/afi) - Pj Wali Kota Malang Tekankan Pentingnya CSR untuk Revitalisasi Fasilitas Pendidikan dan Pengelolaan Sampah
Pj Wali Kota Malang bersama jajaran Pemkot Malang saat menyurvei TPS Tombro Tunjungsekar. (Seru.co.id/afi)

Malang, SERU.co.id – Pj Wali Kota Malang, Iwan Kurniawan ST MM, terus memperlihatkan komitmennya terhadap program prioritas pembangunan di Kota Malang. Pada Rabu (13/11/2024), Iwan menyurvei langsung ke sejumlah lokasi, termasuk SDN Ketawanggede serta beberapa TPS di wilayah Wilis, Kartini, Sulfat Purwantoro dan Tombro Tunjungsekar. Kunjungan ini merupakan bagian dari program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) yang berfokus pada perbaikan fasilitas pendidikan dan pengelolaan sampah di Kota Malang.

Dalam kesempatan itu, Iwan menyampaikan, sejak empat bulan dilantik, ia telah mengidentifikasi sejumlah isu prioritas. Termasuk renovasi sekolah rusak dan perbaikan TPS.

Bacaan Lainnya

“Ada 51 sekolah yang memerlukan intervensi perbaikan. SDN Ketawanggede adalah salah satu sekolah yang kami prioritaskan untuk diperbaiki,” seru orang nomor satu di jajaran Pemkot Malang tersebut.

Selain fasilitas pendidikan, program CSR juga diarahkan untuk membangun TPS yang lebih layak dan tertutup.

“Kita akan intervensi 57 TPS di Kota Malang, dimulai dengan enam TPS sebagai pilot projek. Bangunan TPS akan dibuat tertutup untuk menjaga kebersihan dan keindahan kota, serta kenyamanan pengguna jalan,” ujarnya usai menyurvei dan secara simbolis menerima bantuan CSR.

Pj Wali Kota Malang sebut pengelolaan sampah menjadi salah satu dari 11 program prioritasnya. (Seru.co.id/afi)

Pemerintah Kota Malang telah mengalokasikan anggaran Rp15 miliar pada APBD 2025 untuk melanjutkan renovasi sekolah dan TPS yang membutuhkan perbaikan lebih lanjut. Selain itu, Iwan berharap peran aktif para pelaku usaha dalam mendukung pembangunan ini melalui CSR.

“Kolaborasi ini penting untuk mewujudkan Kota Malang yang lebih baik di masa depan,” imbuh Iwan.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang, Noer Rahman Wijaya menggarisbawahi, proyek rehabilitasi enam TPS ini bernilai sekitar Rp2 miliar. Proyek ini mencakup penambahan fasilitas seperti sumur resapan dan sistem penampungan limbah cair.

“Dengan fasilitas tersebut, limbah tidak mencemari lingkungan sekitar. TPS juga akan dilengkapi pagar dan sistem timer untuk mengatur jam pengangkutan sampah, sehingga tidak mengganggu akses jalan pada jam sibuk. Pilot projek ini akan selesai paling lama Desember ini,” jelas Rahman.

Dengan komitmen kuat dari pemerintah kota dan partisipasi pelaku usaha. Diharapkan seluruh fasilitas pendidikan dan TPS di Malang akan mencapai kondisi layak pada awal 2025. (afi/mzm)

Pos terkait