Dua Tim Teknik Sipil Polinema Raih Juara 3 KBGI Baja dan Beton Pracetak

Dua Tim Teknik Sipil Polinema Raih Juara 3 KBGI Baja dan Beton Pracetak
Kajur Teknik Sipil dan dua tim Polinema di depan maket 150 KBGI Baja dan Beton Pracetak. (foto: rhd)

Malang, SERU.co.id – Meski bermodalkan semangat tinggi dan biaya pas-pasan, dua tim Teknik Sipil Politeknik Negeri Malang (Polinema) berhasil mempersembahkan dua penghargaan bergengsi. Keduanya meraih juara 3 KBGI Model, yakni Bangunan Gedung Baja dan Bangunan Gedung Beton Pracetak. Dalam Kompetisi Jembatan Indonesia (KJI) dan Kompetisi Bangunan dan Gedung Indonesia (KBGI) Tahun 2024.

Kepala Jurusan Teknik Sipil Polinema, M Zenurianto Dipl Ing HTL MSc mengatakan, proses yang dilalui oleh mahasiswanya benar-benar totalitas. Hingga dua tim Polinema, yakni Tim Putra Nusa II meraih juara 3 kategori kesesuaian implementasi terhadap desain. Serta tim Akral Birawa meraih juara 3 kategori metode pelaksanaan konstruksi.

Bacaan Lainnya

“Berkat kerja keras bersama, Alhamdulillah masing-masing Tim Polinema dapat membawa pulang juara 3. Mampu bersaing dengan ITS, UNY, ITN Malang, PNJ, Unhas, Universitas Bandar Lampung, Universitas Warmadewa, UMM, Polinep, Polban dan UGM,” seru Zen, sapaan akrabnya kepada SERU.co.id, Jumat (18/10/2024).

Dua maket apartemen 150 juara 3 KBGI Baja dan Beton Pracetak. (foto: rhd)

Sebagai informasi, Kompetisi Jembatan Indonesia (KJI) dan Kompetisi Bangunan dan Gedung Indonesia (KBGI) Tahun 2024. Diselenggarakan Pusat Prestasi Nasional (Puspernas) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) di Universitas Warmadewa, Denpasar, Bali, 7-11 Oktober 2024.

Disebutkannya, Putra Nusa II mengikuti KBGI Model Bangunan Gedung Baja, beranggotakan Restu Putra Fajar dan Ahmad Fakhi Zukhruf Aulana, dibimbing Kartika Purwitasari ST MSc. Sementara, Akral Birawa mengikuti KBGI Model Bangunan Gedung Beton Pracetak, beranggotakan Paranta Wida Winata dan Dea Aulia Ardini, dibimbing Anisah Nur Fajarwati ST MSc.

Baca juga: Polinema PSDKU Lumajang Tandatangani Perjanjian Kerjasama 19 Mitra

“Ada beberapa tantangan yang harus diselesaikan oleh tim Polinema. Yakni fabrikasi gedung apartemen 10 lantai dengan skala 1:50, sesuai desain yang dibuat di proposal sebelumnya. Kemudian presentasi dan perakitan elemen struktur dan arsitektur yang diberi waktu selama 5 jam,” beber Zen, sembari menambahkan penilaian meliputi profil struktur dan ornamen arsitektur.

Sebelumnya, Tim Polinema membentuk tim K3 dan Ornamen untuk proses fabrikasi di kampus selama kurang lebih 2 bulan. Setelah proses panjang dan kerja keras seluruh tim, dua tim Polinema mampu menorehkan hasil maksimal juara 3 dengan modal minimal. Dibandingkan tim lawan yang bermodalkan hingga ratusan juta rupiah dan modal bahan pendukung sudah jadi.

“Sebenarnya peluang untuk lolos hanya sedikit, karena dari satu kategori hanya satu saja yang mewakili. Tetapi kami bisa membuktikan dengan kerja keras dan ketelitian menggarap proposal sesuai pedoman, dua tim bisa melaju ke babak final. Hingga mendapatkan juara 3 di masing-masing kategori,” ucap Zen.

Dengan kepercayaan diri, strategi terbaik, inovasi dan bekal trial di kampus beberapa kali, kedua tim Polinema berhasil menyelesaikan perakitan model gedung kurang dari 5 jam. Selanjutnya lolos uji tahan gempa diatas meja getar layaknya uji gempa beberapa tahap kekuatan hingga maksimal 5,5 Hz.

“Dengan prestasi membanggakan ini, diharapkan akan terus berlanjut untuk tahun-tahun berikutnya. Dan akan diteruskan ke mahasiswa perwakilan Teknik Sipil Polinema lainnya, sehingga akan membawa prestasi juara-juara berikutnya,” tandas Zen, diamini anggota tim dan dosen pembimbing. (rhd)

Pos terkait