Blitar, SERU.co.id – Diduga seusai menyantap gurami bakar yang dibagikan saat acara kantor, puluhan warga Desa Ampelgading, Kecamatan Selorejo, Kabupaten Blitar alami keracunan massal, Sabtu (28/10/2024) sore. Atas kejadian tersebut para korban dilarikan ke berbagai rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan.
Kasihumas Polres Blitar, Ipda Putut Siswahyudi membenarkan, jika kejadian tersebut telah terjadi dan menimpa sejumlah warga di desa yang berada di bawah lereng Gunung Kawi itu. Mereka mengalami beberapa gejala yang diduga keracunan seusai mendapatkan makanan dari acara kantor.
“Mereka yang mendapat kiriman menu ikan gurami bakar ini merupakan karyawan dari salah satu PT di desa itu dan memang sengaja dikirimi makan oleh pihak perusahaan. Karena mungkin di sana ada acara begitu,” seru Putut, Selasa (1/10/2024).
Putut menjelaskan, dari keterangan sejumlah saksi makanan tersebut mereka dapatkan dari penyedia catering asal Desa Kuningan, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar, Minggu (29/9/2024) sekitar pukul 10.00 WIB.
Baca juga: Puluhan PKD Keracunan Massal, Usai Konsumsi Nasi Kotak di Acara Bimtek
Dirinya menjelaskan, makanan yang korban dapatkan tersebut merupakan satu ikan gurami bakar memiliki ukuran besar yang dilengkapi dengan lalapan, sambel dan satu kotak minuman kemasan. Nahasnya, tak hanya para karyawan saja kudapan itu juga disantap oleh para keluarga korban lainnya.
Dikatakan Putut, selang 3 hingga 10 jam seusai memakannya para warga justru mengalami gejala serupa, seperti mual, pusing, lemas hingga kejang-kejang. Berdasarkan data yang didapatkan, setidaknya 22 warga turut menjadi korban dalam keracunan makanan massal tersebut.
Putut menerangkan, para korban tersebut dirawat di beberapa tempat yang berbeda, yakni sebanyak enam orang dirawat di Puskesmas Selorejo, delapan orang dirawat di Klinik Pelita Husada Selorejo, dua orang dirawat di RS Wafa Husada Kesamben. Kemudian dua orang lainnya dirujuk ke RSUD Ngudi Waluyo, Kecamatan Wlingi dan empat orang sudah boleh pulang dan rawat jalan
“Berdasarkan keterangan dari kepala Puskesmas dan Dinkes. Diduga penyebab dari peristiwa keracunan ini adanya bahan kimia yang terkontaminasi bisa dari waktu pengiriman catering, maupun waktu diletakkannya catering tersebut di kandang ayam (PT tempat karyawan bekerja),” jelasnya.
Putut membeberkan, pihaknya akan terus melakukan pendalaman lebih lanjut atas kasus tersebut. Pihaknya juga telah mengamankan sejumlah barang bukti berupa sisa makan untuk dilakukan pemeriksaan di Laboratorium Forensik (Labfor).
Dirinya menyebut, untuk dugaan awal ikan gurami yang mereka makan telah terkontaminasi bakteri yang bebahaya untuk tubuh seperti Kolera atau Salmonella (E-Colly). Namun Puput akan menunggu hasil dari laboratorium terlebih dahulu untuk mengetahui secara pasti penyebab keracunan massal itu.(nda/ono)