Tel Aviv, SERU.co.id – Iran meluncurkan serangan rudal besar-besaran ke Israel, Selasa (1/10/2024), beberapa jam setelah peringatan serangan dari Gedung Putih. Serangan ini terjadi sebagai aksi balasan atas pembunuhan pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, oleh Israel. Meskipun sebagian rudal berhasil diintersepsi, ledakan terdengar di berbagai wilayah Israel, menandai eskalasi serius dalam konflik yang mulai memanas ini.
Berdasarkan video yang beredar, banyak rudal yang lolos terus melaju ke pesisir dan wilayah tengah Israel. Suara ledakan terdengar di kejauhan dan kilatan terang intersepsi terlihat di langit kota.
Juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF), Daniel Hagari mengatakan, gelombang kedua rudal melintasi wilayah Israel 10 menit kemudian, kali ini dari arah berbeda. Namun ia mengonfirmasi, tidak ada laporan korban jiwa sejauh ini. Meskipun Iran meluncurkan sekitar 200 rudal dalam serangan tersebut.
“Untuk saat ini, tidak ada lagi ancaman rudal dari Iran. Meski demikian, Israel akan tetap waspada dan siap menghadapi kemungkinan serangan lanjutan,” seru Hagari.
Baca juga: Setelah Tembakkan 215 Roket Utara Israel, Hizbullah Berjanji Tingkatkan Serangan
Serangan ini diduga merupakan balasan Iran atas pembunuhan pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, yang tewas akibat serangan udara Israel di Lebanon pekan lalu. Iran, melalui Garda Revolusinya, mengancam akan melancarkan serangan yang lebih menghancurkan jika Israel melakukan aksi balasan.
Seorang pejabat senior Iran menyatakan, serangan ini diperintahkan langsung oleh Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei.
“Lebih banyak serangan akan diluncurkan jika Israel tidak menghentikan agresinya,” tegasnya.
Sebelumnya, Gedung Putih telah memperingatkan Israel tentang serangan ini. Amerika Serikat pun menegaskan dukungannya terhadap Israel dan menyebut bahwa serangan ini akan membawa konsekuensi serius bagi Iran.
“Kami memiliki indikasi bahwa Iran sedang bersiap untuk melancarkan serangan balistik,” ujar seorang pejabat AS.
Sejak 23 September 2024, Israel telah melancarkan serangkaian serangan udara di Lebanon dengan bom bunker-buster seberat 5.000 pon buatan AS. Kini diperkirakan akan ada eskalasi lebih lanjut di kawasan tersebut. Serangan udara Israel menandai fase baru perang, fokus Israel bergeser dari Gaza ke Lebanon dan Suriah.
Merespon serangan ini, Kedutaan Besar Iran di Jakarta menyebutkan, Israel telah menunjukkan wajah jahatnya kepada dunia melalui serangan berulang kali terhadap Lebanon Selatan. Israel juga dinilai telah melanggar hukum internasional dan melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan. Iran menuntut tanggung jawab Amerika Serikat yang dianggap memberikan dukungan penuh terhadap tindakan Israel.
“Kami menyerukan kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Dewan Keamanan PBB untuk mengambil tindakan tegas demi menjaga perdamaian dan keamanan regional serta internasional. Dukungan tanpa syarat dari AS terhadap Israel telah memperburuk situasi di kawasan tersebut,” pungkas Kedubes. (aan/ono)
,