Yerusalem, SERU.co.id – Kebakaran hutan besar-besaran yang melanda wilayah dekat Yerusalem selama hampir seminggu terakhir telah memaksa Israel menetapkan status darurat nasional. Menteri luar negeri Israel telah meminta bantuan internasional. Penanggulangan kebakaran hutan tersebut bahkan bisa berlangsung hingga, Sabtu (3/5/2025).
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu menyebut, insiden ini sebagai salah satu bencana lingkungan terburuk dalam sejarah Israel. Ia juga menuding warga Palestina sebagai dalang kebakaran.
Namun, tuduhan ini segera dibantah oleh Dinas Pemadam Kebakaran Israel. Dalam laporan awalnya menyatakan, kebakaran kemungkinan besar disebabkan oleh kelalaian pendaki yang melewati area Mesilat Zion, bukan pembakaran sengaja.
“Penilaian awal kami menunjukkan peningkatan jumlah pendaki di area tersebut beberapa jam sebelum api muncul,” seru juru bicara Damkar, merespons spekulasi liar yang berkembang.
Tidak hanya itu, Netanyahu juga mengklaim, 18 orang telah ditangkap. Namun kepolisian Israel justru melaporkan hanya tiga orang yang diamankan dan status penyelidikan masih berlangsung.
Presiden Israel Isaac Herzog mengambil sikap berbeda. Ia menyoroti krisis ini sebagai dampak nyata dari perubahan iklim global yang selama ini diabaikan.
“Ini bukan sekadar insiden lokal. Ini bagian dari krisis iklim yang mendesak untuk ditangani secara sistematis,” tegas Herzog.
Lebih dari 160 tim pemadam kebakaran dan penyelamat dikerahkan, dibantu oleh puluhan pesawat dan helikopter. Termasuk dukungan militer yang ikut dalam operasi pencarian dan penyelamatan. Namun, angin kencang dan cuaca kering memperparah situasi.
Komandan Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Distrik Yerusalem, Shmulik Friedman memperkirakan, upaya penanggulangan bisa berlangsung hingga Sabtu mendatang. Hingga kini, kebakaran telah menghancurkan lebih dari 20.000 dunam (sekitar 5.000 hektar) hutan.
Setidaknya 17 petugas dilaporkan terluka, dua di antaranya harus dirawat di rumah sakit. Sementara itu, ratusan warga sipil berada dalam risiko dan telah dievakuasi dari permukiman sekitar.
Menteri Luar Negeri Israel, Gideon Sa’ar, bahkan telah meminta bantuan internasional. Sejumlah negara pun menyatakan solidaritas dan mengirimkan pesawat pemadam untuk membantu mengendalikan kobaran api yang belum menunjukkan tanda-tanda mereda. (aan/mzm)