Malang, SERU.co.id – Dinsos P3AP2KB Kota Malang gelar acara sharing bersama ahli dan sesama keluarga disabilitas. Saat ini, tercatat 3.224 disabilitas di Kota Malang, baik disabilitas sensorik, intelektual, fisik dan mental. Kerja sama keluarga, pendidikan dan kesehatan dinilai penting untuk penanganan disabilitas di Kota Malang.
Penawar Special Learning Centre (PSLC) Johor Malaysia, Dr Ruwinah Abdul Karim mengatakan,di Malaysia Dinas Sosial (Dinsos) disebut Jabatan Kebajikan Masyarakat (JKM). Ada banyak kategori JKM, yaitu kanak-kanak, orang kurang upaya, warga emas, keganasan rumah tangga, keluarga bermasalah dan fakir. Kemudian gelandangan, perintah khidmat masyarakat, pertubuhan sukarela kebajikan dan mangsa bencana.
“Jumlah orang kurang upaya (disabilitas) di Malaysia sebanyak 630.424, yakni 411.873 laki-laki dan 218.551 perempuan. Setiap tahunnya ada 9.000 anak autisme baru. Untuk itu, JKM punya berbagai program, mulai dari program pemulihan dalam komunitas, pusat pelatihan, job coach, hingga sekolah,” seru Ruwinah, Jumat (5/7/2024).
Lebih lanjut, Clinical Director ini mengungkapkan, di Malaysia, setelah anak berusia 18 bulan, wajib dibawa ke rumah sakit. Di sana anak akan dicek apakah mengalami autis atau tidak. JKM menangani semua jenis disabilitas.
“20 persen penduduk Malaysia mengalami disabilitas. Pemerintah Malaysia sangat serius menjaga dan menyiapkan masa depan mereka. Mulai dari sekolah, pelatihan kerja hingga modal usaha, karena setelah keluarganya tiada siapa yang merawat?” tanya narasumber asal Malaysia tersebut.
Dikatakannya, untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat, siswa sekolah di Malaysia sudah dibekali satu mata pelajaran tentang disabilitas. Pelajaran tersebut bisa membuat siswa memahami orang-orang disabilitas.
“Saya yakin di Indonesia juga punya berbagai program untuk disabilitas. Saya harap para orang tua mau mengikuti fasilitas yang disediakan pemerintah. Orang tua menjadi pintu gerbang pertama untuk mencapai misi kita,” bebernya.
Menurut Ruwinah, orang tua, pendidikan dan kesehatan harus bekerja sama.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinsos P3AP2KB), Donny Sandito MSi menyampaikan, kegiatan ini bertujuan berbagi pengalaman sesama keluarga disabilitas dan dari narasumber.
“Saat ini kami sudah memiliki Forum Keluarga Disabilitas (FKD) di masing-masing kecamatan. Tujuannya menggandeng keluarga disabilitas untuk sharing dan mencarikan solusi jika ada kesulitan. Karena masih banyak keluarga disabilitas yang menutup diri dari keluarga lainnya dan masyarakat,” terang Donny.