Filkom UB Sukses Lakukan Riset Generative AI untuk Desain Batik

Beberapa contoh hasil desain batik menggunakan generatif AI karya Filkom UB. (ist) - Filkom UB Sukses Lakukan Riset Generative AI untuk Desain Batik
Beberapa contoh hasil desain batik menggunakan generatif AI karya Filkom UB. (ist)

Malang, SERU.co.id – Laboratorium Sistem Cerdas Filkom UB sukses melakukan penelitian pengembangan generatif AI untuk menghasilkan desain batik. Sistem ini menggunakan teknologi prompt to batik, pengguna dapat memberikan deskripsi tekstual mengenai corak batik yang diinginkan.

Penelitian ini diharapkan bisa memperkaya dan melestarikan budaya batik Indonesia melalui inovasi digital.

Bacaan Lainnya

Ketua peneliti, Dr Eng Novanto Yudistira SKom MSc mengatakan, penelitian ini dimulai dengan proses pengumpulan pada tahun 2022. Kemudian proses riset generative AI dilaksanakan pada tahun 2023. Penelitian ini juga sudah dilanjutkan sebagai topik skripsi mahasiswa.

“Kami mengumpulkan dan menganalisis dataset berisi berbagai motif batik tradisional dari seluruh Nusantara. Model AI generatif dilatih menggunakan dataset ini untuk mengenali dan memahami pola, warna, dan elemen khas dari berbagai corak batik tradisional,” seru Yudis, sapaan akrabnya.

Proses pelatihan model dilakukan di server UB Tesla A100 AI Center. Server tersebut menyediakan kapasitas komputasi tinggi yang diperlukan untuk melatih model AI generatif. Sementara server Filkom UB digunakan untuk proses inferensi.

“Pengguna dapat memberikan prompt spesifik, seperti batik dengan motif parang berwarna biru dengan sentuhan modern. Kemudian sistem AI generatif akan menghasilkan desain sesuai deskripsi tersebut. Sistem ini mampu menghasilkan desain batik yang mempertahankan keaslian dan keindahan motif tradisional nusantara dan disesuaikan dengan preferensi dan kreativitas individu pengguna,” bebernya.

Yudis melanjutkan, teknologi ini berpotensi memperkaya dan melestarikan budaya batik Indonesia melalui inovasi digital. Teknologi ini juga bisa digunakan sebagai alat berguna bagi desainer dan industri batik untuk menciptakan kreasi baru dengan lebih efisien dan terarah.

“Penggunaan AI generatif menghasilkan variasi desain unik dan sesuai permintaan, menjadikan proses pembuatan batik lebih dinamis dan adaptif terhadap tren dan kebutuhan pasar. Selain itu, teknologi ini membuka peluang bagi eksplorasi kreatif lebih luas dalam seni batik. Dan terpenting memungkinkan penciptaan motif-motif baru yang tetap berakar pada tradisi dan mampu menjawab tuntutan estetika modern,” pungkasnya.

Penelitian ini turut melibatkan Dr Eng Irawati Nurmala Sari SKom MSc dan mahasiswa Filkom. Kemudian dibantu beberapa anggota dari Fakultas Ilmu Budaya UB. (afi/mzm)

Pos terkait