Batu, SERU.co.id – Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) IX Jatim 2025 semakin dekat di depan mata, Elektronik Sport (Esport) Indonesia Kota Batu semakin fokus dalam pembinaan atletnya. Pengurus Esport Indonesia (ESI) di bawah nauangan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Batu berani menargetkan 3 (tiga) emas untuk event tersebut.
Ketua ESI Kota Batu, Bayu Hardiyan, kepada SERU.co.id mengatakan, tahun 2024 ini pihaknya memberikan perhatian khusus kepada atlet untuk terus berlatih. Termasuk atlet peraih emas pada Porprov 2023 yang terus mencetak kemenangan di setiap kejuaraan dan eksebisi. Terakhir, atlet ESI kota Batu meraih juara 1 sebuah kejuaraan di Yogyakarta.
“Dari 10 kompetisi yang diikuti di 2023 lalu, hampir 70 persen meraih juara 1,” serunya.
Atas prestasi tersebut, ESI Kota Batu telah mendapatkan perhatian dari KONI untuk memberi special attention bagi atlet Esport. Khususnya kepada atlet yang fokus pada genre Free Fire untuk terus dibina dan lebih dimatangkan. Untuk pelatih Esport Kota Batu sengaja dipilihkan dari kota Malang karena ekosistem dan sarana pelatihan di Kota Batu masih sangat minim.
Baca juga: KONI Batu Hearing ke Komisi C DPRD Kota Soal Persiapan Porprov IX Jatim 2025
“Ini kita harapkan dari sisi pendidikan di kota Batu ini juga dapat menstimulasikan pelatih di kota Batu,” jelasnya.
Saat ditanya oleh wartawan SERU.co.id terkait jumlah target emas yang ingin diraih, Bayu, begitu sapaan akrabnya mengatakan, pihaknya menargetkan pada tiga jenis gim Esport. Yakni E-Football, Mobile Legends dan Free Fire. Khusus untuk gim Pubg, pihaknya masih mengaku kekurangan device.
“Kita masih dalam tahap developing device karena harga device-nya itu sendiri mahal,” ucapnya.
Baca juga: KONI Batu Rekomendasikan Perbaikan Dua GOR dan Stadion untuk Porprov 2025
Saat ditanya tentang harapan, Bayu yang juga merupakan seorang ASN di lingkungan Pemkot Batu itu berharap besar adanya sarana dan prasarana latihan untuk pegiat Esport Kota Batu. Namun fasilitas tersebut bukan hanya diperuntukkan bagi penggemar esport Batu saja tetapi bisa untuk siapa saja. Setidaknya dengan sarpras tersebut bisa dimanfaatkan untuk merangsang potensi Esport Kota Batu yang belum tergali dan sebagai Class Room untuk belajar strategi.
“Percuma kita punya Atlet yang berprestasi kalau Sarprasnya tidak kita akomodir,” tukasnya. (dik/mzm)
