Malang, SERU.co.id – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKP) Kabupaten Malang menargetkan pembentukan 42 kelompok B2SA (Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman) sepanjang tahun 2025. Program ini bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya ibu rumah tangga, melalui pemanfaatan lahan kosong untuk berkebun dan beternak.
Kepala DKP Kabupaten Malang, Mahila Surya Dewi, menjelaskan bahwa setiap kelompok akan mendapatkan pendampingan dan pelatihan menyeluruh, mulai dari menanam, mengolah hasil kebun, hingga memasarkan produk olahan.
“Tahun ini, kami menargetkan ada 42 kelompok B2SA se-Kabupaten Malang. Tujuannya adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui kegiatan berkebun,” ungkap Mahila saat ditemui di ruang kerjanya oleh SERU.co.id.
Mahila menambahkan bahwa hasil dari program B2SA tidak hanya dikonsumsi oleh keluarga masing-masing, tapi juga bisa diolah menjadi produk bernilai jual. DKP akan memberikan pendampingan dalam proses perizinan seperti sertifikasi halal, PIRT (Pangan Industri Rumah Tangga), dan BPOM.
“Produk dari hasil kebun bisa dikonsumsi sendiri, atau diolah dan dijual. Kita bantu sampai ke pengurusan sertifikasi halal, PIRT, BPOM, dan lainnya,” terang Mahila.
Kebun Terpadu: Tanaman, Ternak, dan Ikan
Program B2SA ini melibatkan pemanfaatan lahan kosong oleh ibu-ibu rumah tangga untuk ditanami berbagai jenis tanaman pangan. Tidak hanya itu, lahan juga dapat dilengkapi dengan ternak ayam daging, ayam petelur, dan kolam ikan air tawar.
“Lahan kosong akan ditanami dan dilengkapi dengan hewan seperti ayam atau ikan agar bisa memenuhi kebutuhan pangan keluarga. Dalam satu paket juga ada sosialisasi dan kerja sama dengan penyuluh lapangan (PPL),” jelasnya.
Melalui program ini, diharapkan masyarakat tidak hanya mampu mencukupi kebutuhan pangan mandiri, tetapi juga memiliki peluang untuk meningkatkan nilai ekonomi dari hasil olahan kelompok. (wul/ono)