Malang, SERU.co.id – Seorang pria Jopi Dias Susanto (55), warga Perum Puri Kendedes, Desa Banjararum, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang ditemukan meninggal di dalam rumahnya. Keadaan korban sudah dalam keadaan membusuk dan mengembang, Kamis (22/3/2023) pagi.
Kapolsek Singosari, Kompol Masyhur Ade membeberkan, jasad korban pertama kali ditemukan oleh salah seorang saksi yang mencium bau yang tidak sedap. Saat ditelusuri bau tersebut bersumber dari rumah korban.
“Kejadian bermula saat saksi mencium bau bangkai saat akan membuka warung miliknya kemudian saksi mengecek sumber bau di rumah korban,” seru Ade.
Baca juga: Bayi Berusia Empat Hari Dibuang, Tali Pusar Sudah Membusuk
Selanjutnya, saksi mendekati rumah korban dan penasaran apa yang menimbulkan bau tersebut. Dirinya lalu berinisiatif mengintip dari jendela kaca yang ada pada rumah tersebut.
Alangkah kagetnya, saat saksi melihat pemandangan di dalam rumah itu, korban sudah dalam keadaan meninggal dunia dan membengkak.
“Korban dalam keadaan meninggal dunia dalam posisi duduk dan sudah membengkak kemudian saksi menghubungi keluarga korban dan ketua RT 05 RW 02,” ucapnya.
Dikatakan Ade, para saksi termasuk ketua RT setempat kemudian melakukan pemeriksaan kepada korban dengan cara mendobrak paksa rumah tersebut. Dan korban sudah meninggal dunia dengan posisi terduduk, jika dilihat dari kondisi mayat diperkirakan pria tersebut sudah meninggal sejak beberapa hari lalu.
“Kondisi tubuh sudah membengkak dan mengeluarkan bau tidak sedap,” tuturnya.
Baca juga: Upayakan Ketahanan Pangan Nasional, Khofifah: Jawa Timur Produsen Padi Terbesar
Dari hasil pemeriksaan tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban dan ditemukan satu kresek obat yang berisi berbagai macam obat. Berdasarkan keterangan dari keluarganya, korban memiliki riwayat kanker.
“Korban mempunyai riwayat sakit kanker (bengkak dileher pernah meletus dirawat di RSSA Malang setelah selesai perawatan korban sering mengosumsi obat obatan) selanjutnya dilakukan perawatan jenazah oleh Yayasan Sosial Ibu Teresa Malang,” ungkapnya.
Pihak keluarga juga menolak untuk melakukan tindakan outopsi kepada korban dan telah mengikhlaskan kan kepergian korban karena sakit. (wul/ono)