Seorang Pria di Jember Ditemukan Meninggal di Aliran Sungai Jompo

Seorang Pria di Jember Ditemukan Tewas di Aliran Sungai Jompo
Tim BPBD Jember dan Kepolisian saat mengevakuasi jasad korban (foto: amb)

Jember, SERU.co.id – Warga RT 02 RW 13, lingkungan Tegalrejo, Kelurahan Jemberlor, Kecamatan Patrang, Jember digegerkan dengan penemuan jasad seorang pria di aliran Sungai Jompo dengan posisi telungkup. Jasad tersebut pertama kali ditemukan pada Jum’at (10/05/2024) sekitar pukul 05.30 WIB pagi oleh warga sekitar.

Urianto, ketua RT setempat menjelaskan bahwa jasad tersebut pertama kali ditemukan oleh Adit, warga sekitar yang saat itu tengah berolahraga pagi di tepian Sungai Jompo.

Bacaan Lainnya

“Awalnya warga kami ini kaget melihat ada mayat yang tergeletak di aliran sungai. Dengan sigap, warga kami yang bernama Adit ini langsung melapor ke saya sebagai ketua RT, lalu saya lanjutkan melapor ke pihak kepolisian,” jelas Urianto pada wartawan.

Urianto melanjutkan, kondisi korban saat awal ditemukan tidak bisa ia kenali, karena saat itu posisi tubuh korban tengkurap dan separuh kepalanya terendam air dengan posisi wajah di bagian bawah.

Ia juga menyebut, setelah tim dari BPBD Jember dan kepolisian dari Polsek Patrang tiba di lokasi untuk melakukan evakuasi terhadap jasad korban, barulah ia beserta warga lainnya mengenali identitas korban.

“Jadi saat pertama kali ditemukan itu, memang belum ada warga yang mengenali korban. Tapi tadi ketika sudah diangkat sama tim BPBD dan polisi, baru warga ada yang mengenali korban karena sudah melihat wajahnya,” ujarnya.

Lebih lanjut, kata Urianto, setelah ditelusuri korban tersebut diduga bernama Rofik (40), warga gang Panili, Kelurahan Jember Kidul, Kecamatan Kaliwates, Jember yang sehari-hari berprofesi sebagai pedagang ayam di Pasar Tanjung.

“Kalau penuturan warga, memang benar, korban ini merupakan warga Jember Kidul yang memang sehari-hari berjualan ayam di pasar,” papar Urianto.

Baca juga: Warga Jember Digegerkan Penemuan Mayat Pria di Pesisir Pantai Paseban

Tak hanya itu, lanjut Urianto, dugaan penyebab korban bisa meninggal dunia adalah karena korban memiliki riwayat penyakit Epilepsi. Saat itu, korban diduga hendak buang air besar di sungai.

“Kalau perkiraannya karena almarhum ini punya riwayat penyakit ayan (epilepsi). Kalau melihat dari kondisi saat ditemukan, korban sepertinya akan BAB lalu penyakitnya kambuh. Kayaknya ini sudah dari tadi malam,” jlentrehnya.

Selain itu, menurut penuturan dari warga sekitar, korban diketahui juga biasa berada di wilayah tersebut untuk menenggak minuman beralkohol hingga mabuk.

“Ya memang si Rofik ini sering disini mas, biasanya minum dan mabuk-mabukan kalau malam. Kita juga kaget tadi pas lihat dia ditemukan sudah meninggal dunia,” ungkap Tohir, salah satu saksi mata.

Tohir juga menyebut, dirinya mengenal korban cukup dekat. Karena sehari-hari biasa bekerja sampingan sebagai tukang parkir di wilayah Pasar Tanjung.

“Almarhum ini juga kadang bantu jadi tukang parkir sama saya. Jadi saya cukup kenal akrab,” tutur Tohir.

Diketahui, jasad korban telah dievakuasi ke RS dr Soebandi sekitar pukul 07.00 WIB pagi. Hingga saat ini, belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian terkait penyebab sebenarnya dari kematian pria tersebut. (amb/ono)

Pos terkait