Dinkes Kota Batu Serius Tangani Kenaikan Kasus DBD

Plt Kadinkes Batu, Aditya Prasaja saat melayani wawancara awak media. (dik) - Dinkes Kota Batu Serius Tangani Kenaikan Kasus DBD
Plt Kadinkes Batu, Aditya Prasaja saat melayani wawancara awak media. (dik)

Batu, SERU.co.id – Kota Batu sedang serius menghadapi tantangan peningkatan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di wilayah Kota Batu. Hingga saat ini, terdapat 36 kasus DBD di Kota Batu yang berhasil dihimpun Dinas Kesehatan (Dinkes) Batu.

Plt. Kepala Dinkes Batu, Aditya Prasaja mengatakan, kecamatan dengan kasus DB terbanyak ada di Kecamatan Batu. Persebarannya ada di Kelurahan Temas 14 orang dengan Dengue Shock Syndrome (DSS) . 2 kasus diantaranya 1 kasus meninggal dunia Balita usia 4 tahun, Sisir 2, Sidomulyo 1, Oro-oro ombo 3, Ngaglik 3, Sumberejo 2, dan Pesanggrahan 1.

Bacaan Lainnya

“Kalau untuk Kecamatan Junrejo ada 7 kasus yaitu Tlekung 2, Junrejo 4, Pendem 1. Lalu untuk Kecamatan Bumiaji yaitu ada di Gunungsari 1,” paparnya.

Baca juga: Kasus DBD dan DD Meningkat, Dinkes Batu Minta Warga Waspada

Dinkes Batu juga telah bekerja sama dengan berbagai pihak termasuk sekolah-sekolah, Puskesmas, dan lembaga masyarakat lainnya untuk meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan terhadap DBD. Pihaknya melaksanakan Pendidikan kesehatan, salah satunya dengan mengadakan pertemuan secara zoom meeting. Kegiatan ini diikuti berbagai elemen masyarakat termasuk RT, RW,kelurahan, desa, kecamatan dan lembaga pendidikan.

“Kami sampaikan program PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) yang kita lakukan setiap minggu selama satu bulan ini, ” tuturnya.

Harapannya, dengan program PSN serentak, wilayah Kota Batu semakin bersih dan tidak ada tempat bagi nyamuk untuk bisa bertelur dan tidak ada jentik yang bisa berkembang biak menjadi nyamuk dewasa. Pasalnya, di masyarakat, masih banyak yang lengah dengan tempat-tempat yang mudah menjadi tempat nyamuk berkembang biak.

“Contohnya, di masyarakat banyak yang menanam sesuatu di kaleng-kaleng bekas snack hingga tergenang air. Nyamuk mudah sekali berkembang biak disitu,” ungkapnya.

Aditya krmbali menegaskan, tujuan kegiatan PSN adalah berupaya untuk memutus rantai kehidupan nyamuk dengan mencegah nyamuk bertelur dan mencegah jentik berkembang menjadi nyamuk dewasa. Sehingga program PSN itu berbeda dengan kegiatan kerja bakti pada umumnya. PSN hanya memastikan untuk tidak ada tempat untuk nyamuk berkembang biak.

“Pak Pj Wali Kota Batu sudah meminta kepada kami agar jangan sampai ada lagi kasus meninggal dunia, ” cetusnya.

Baca juga: Antisipasi KLB DBD, Kadinkes Batu Minta Laporan Cepat dari Rumah Sakit

Sementata itu, Koordinator Pencegahan, Pengendalian Penyakit dan Penanganan Bencana Dinas Kesehatan Kota Batu, dr Susana Indahwati, saat ini semua Puskesmas di Kota Batu aktif melakukan sosialisasi tentang pencegahan DBD kepada masyarakat. Atas munculnya kasus kematian akibat DBD itu, pihaknya akan meningkatkan upaya pencegahan dan penanganan kasus. Dinkes Batu memperketat pengawasan terhadap wilayah-wilayah yang dianggap rawan penyebaran virus penyakit ini.

“Segera mencari pertolongan medis jika mengalami gejala-gejala DBD, seperti demam tinggi, nyeri sendi dan otot, serta munculnya bintik-bintik merah di kulit. Pencegahan dan penanganan dini merupakan kunci utama dalam menghadapi wabah DBD,” pungkasnya. (dik/mzm)

disclaimer

Pos terkait