Malang, SERU.co.id – Muhammadiyah terus melakukan pengembangan di bidang pendidikan, salah satunya dengan diresmikannya Pondok Pesantren baru yang diberi nama Pondok Pesantren Internasional Abdul Malik Fadjar (PPI AMF), Rabu (21/2/2024). Pondok yang berada di Desa Kepuharjo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang tersebut bakal menerapkan berbagai konsep yang luar biasa untuk mencetak generasi emas.
Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Dr KH Haedar Nashir M Si mengatakan, ini merupakan sekolah dengan taraf internasional sebagai pengembangan pendidikan yang sudah ada di Muhammadiyah. Ia sangat mengapresiasi lahirnya ponpes ini, yang diharapkan menjadi salah satu pencetak penerus bangsa kedepan.
“Indonesia sejatinya memang harus investasi besar-besaran, sudah saatnya kalau kita ini melahirkan generasi emas, (tahun) 2045 kita harus menyetarakan beragam imtek dan bisa merawat Indonesia. Dan ini tidak bisa kebijakan parsial. Pendidikan dan bidang pendidikan harus jadi pertaruhan masa depan Indonesia jika Indonesia ingin bersaing di kawasan Asean sampai tingkat dunia,” seru Haedar.
Baca juga: Presiden Jokowi Apresiasi Anugerah Zayed Award 2024 yang Diterima Muhammadiyah dan NU
Haedaar menyampaikan, terimakasih kepada Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang telah menyerahkan aset gedung kepada Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim dan kemudian dikelola sebagai PPI AMF.
Adapun penggunaan nama Abdul Malik Fadjar sebagai identitas ponpes itu tidak lain sebagai cara meneladani nilai perjuangan, kecerdasan dan pengabdian seorang guru bangsa.
“Beliau merupakan sosok yang saya takzimi. Kita semua juga tahu kiprah, perjuangan dan kontribusi beliau. Bukan hanya bagi pendidikan di Muhammadiyah saja, tapi juga kontribusinya bagi pendidikan nasional. Termasuk di dalamnya usaha beliau untuk merintis pendirian UMM hingga menjadi universitas bertaraf internasional seperti sekarang,” terangnya.
Baca juga: PP Muhammadiyah Tetapkan Awal Ramadan 1445 H Jatuh pada 11 Maret
Sementara itu, Wakil Mudir, Pradana Boy membeberkan, dalam konsepnya pondok tersebut bakal menerapkan living language, living quran and sunnah, hingga living learning. Sehingga dalam kehidupan sehari-hari para santri ini akan menggunakan bahasa asing Inggris dan Arab. Serta mengamalkan Alquran dan belajar dengan alam.
“Konsep utama yang kami kembangkan itu living education. Living education, itu maksudnya pendidikan yang hidup, maknanya adalah misalnya bahasa ya kita istilahkan living language, bahasa itu hidup di keseharian tidak hanya dikelas,” bebernya.
Pradana menjelaskan, podok ini merupakan tempat pendidikan bertaraf premium namun harga terjangkau dengan fasilitas dan pendidikan yang dimiliki. Mesipun baru saja dibuka, pondok tersebut sudah dilirik banyak siswa yang berasal dari berbagai wilayah se-Jawa Timur.
Baca juga: Muhammadiyah Kota Malang: Siapa pun Pemenang Pemilu 2024, Kita Harus Legowo
“Saat ini pendaftar sudah hampir se Jatim. Luar Jatim juga bertanya. Yang mendaftar resmi ada 20 tapi yang datang tiap hari admin selalu kedatangan tamu yang bertanya-tanya,” tuturnya.
Sebagai Informasi, Pondok Pesantren Internasional Abdul Malik Fadjar (PPI AMF) merupakan aset dari Universitas Muhammadiyah Malang, yang telah diserahkan ke PWM Jatim. Yang merupakan hasil inisiasi Rektor UMM periode 2016-2024, Prof Dr Fauzan M Pd.
Dengan fasilitas lengkap dan mendukung, seperti asrama yang representatif, sport and arts center, laboratorium teknologi informasi, lingkungan yang bersih serta hijau dan berbagai fasilitas lainnya. Bangunan tersebut berdiri diatas lahan seluas 1,1 hektar.(wul/ono)