Musim Hujan, Dinkes Batu Ingatkan Warga Waspadai Leptospirosis

Musim Hujan, Dinkes Batu Ingatkan Warga Waspadai Leptospirosis
Ilustrasi hewan tikus penyebab penyakit Leptospirosis. (ist)

Batu, SERU.co.id Musim hujan yang saat ini melanda Malang Raya ternyata juga rentan mendatangkan penyakit. Salah satunya adalah penyakit Leptospirosis yang disebabkan oleh hewan tikus.

Koordinator Bidang Pencegahan, Pengendalian Penyakit dan Penanganan Bencana Dinas Kesehatan Kota Batu, dr. Susana Indahwati menjelaskan, saat musim hujan jumlah tikus membludak.

Bacaan Lainnya

Penyakit dari tikus bernama Leptospirosis ini diakibatkan bakteri yang disebarkan oleh tikus. Bagi sebagian masyarakat dikenal dengan penyakit kencing tikus.

“Penyakit ini memiliki risiko tinggi untuk menyebar di wilayah padat penduduk seperti Kecamatan Batu atau daerah dengan populasi tikus yang besar,” serunya.

Baca juga: Hari Kusta Sedunia, Dinkes Batu: Itu Bukan Penyakit Kutukan

Dr Susan, sapaannya menyebutkan, musim hujan dapat memperburuk situasi karena penyakit ini dapat terbawa oleh air hujan dan sebagainya. Penularan bisa terjadi melalui luka terbuka yang tak sengaja terkena urine atau kotoran tikus. Pada beberapa kasus, gejala leptospirosis bisa tidak terlihat, tetapi pada umumnya, gejala muncul 1 hingga 2 minggu setelah terpapar bakteri leptospira.

“Gejala leptospirosis bervariasi dan awalnya sering disalahartikan sebagai gejala penyakit lain seperti flu atau demam berdarah,” tuturnya.

Baca juga: DBD Makan Korban, Dinkes Batu Tingkatkan Kewaspadaan

Ketua Komisariat IDI Kota Batu ini menerangkan, gejala yang mungkin muncul termasuk demam tinggi dan menggigil, sakit kepala, mual, muntah dan hilang nafsu makan. Penderita juga menderita diare, mata merah, nyeri otot di betis dan punggung bawah, sakit perut, dan bintik-bintik merah di kulit.

Pada beberapa kasus, penderita bisa mengalami leptospirosis tahap dua yang disebut penyakit Weil yang timbul akibat peradangan yang diakibatkan oleh infeksi.

Baca juga: Dinkes Batu Ajak Warga Sukseskan Sub PIN Polio, Cegah Kasus Lumpuh Layu

“Keluhan pasien umumnya sembuh dalam waktu satu minggu,” imbuhnya.

Susan menyarankan, perlu adanya alat pelindung seperti sarung tangan, sepatu bot, dan pelindung mata ketika berada di area yang berisiko dan menghindari berendam di danau, sungai, atau kubangan air. Pastikan pula untuk mengonsumsi air minum yang bersih, mencuci tangan sebelum makan dan setelah kontak dengan hewan, mencuci buah dan sayuran dengan air bersih.

Baca juga :Seru! Lomba Bayi Merangkak di Health Expo HKN 2023 Dinkes Batu

Selalu menjaga kebersihan lingkungan dan memastikan rumah bebas dari tikus, serta melakukan vaksinasi pada hewan peliharaan dan ternak.

“Jika mengalami gejala sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya dan memiliki riwayat kontak dengan tikus, disarankan untuk segera memeriksakan diri ke Puskesmas terdekat. Karena penyakit ini seringkali disalahartikan sebagai penyakit lain,” pungkasnya. (dik/mzm)

disclaimer

Pos terkait