Malang, SERU.co.id – Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang laksanakan pengabdian masyarakat internasional, di Ma’had Ihya Al Ahmadi, Banting Selangor, Malaysia. Bertajuk “International of Community Engagement Program”.
Kepala Pusat Pengabdian UIN Maliki Malang, Syaiful Mustofa mengungkapkan, kegiatan ini dari tanggal 2-31 Januari 2024. Sebagai bentuk kesempatan bagi mahasiswa untuk menambah pengalaman mengabdi di level internasional.
“Tujuan kegiatan ini, untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa menambah pengalaman akademik di luar negeri dengan cara mengabdi. Belajar bermasyarakat di level Internasional, agar mempunyai wawasan global,” seru Syaiful, Kamis (25/1/2024).
Baca juga: Humas Infokom UMM Wakili Jatim di Ajang Anugerah Humas Diktiristek Nasional
Mahasiswi Prodi Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), yang ditunjuk lembaga sebagai penanggung jawab mahasiswa putri, Ustadzah Nurul Afidah menerangkan, selama kegiatan para mahasiswa diberikan ruang untuk berkonsultasi dan koordinasi.
“Selama kegiatan di sini para adik pelajar UIN Malang dipersilahkan untuk konsultasi dan koordinasi kegiatan setiap saat jika dibutuhkan,” terang Nurul.
Koordinator Pengabdian Masyarakat di Asia Tenggara, Ustadz Masrukhin menyambut para peserta kegiatan dengan sangat ramah. Ia juga tidak segan-segan akan membantu akomodasi dan administrasi mahasiswa UIN ketika berada disana.
“Selamat datang di Malaysia semoga kalian senang. Untuk segala urusan kalian semua bolehlah laporkan ke saya. Disini, saya telah diamanahkan pimpinan UIN Malang untuk selalu mendampingi kalian. Tak perlu risau lah” sambut Masrukhin dengan logat Melayu.
Ketua Kelompok, Ahmad Muhlis turut menyampaikan, selama mengabdi di Malaysia ia merasa sangat senang dan betah. Karena, diterima dengan baik secara sosial oleh lingkungannya.
“Alhamdulillah, kami semua merasa bahagia bisa mengikuti program pengabdian di Malaysia ini dan diterima dengan baik. Kami kerasan seperti di negeri sendiri,” tutur Ahmad.
Disampaikan, rekan Ahmad, Mupi Anisah merasa bersemangat. Meskipun, awalnya merasa canggung dan membutuhkan adaptasi. Tapi, kini mereka mampu berbaur dengan baik.
“Alhamdulillah, secara keseluruhan kegiatan di Malaysia ini lancar, aman dan semoga bermanfaat. Kami semua merasa happy. Hari pertama kedatangan masih kaku karena belum adaptasi, hari berikutnya enjoy dan dinikmati,” ujar Mupi.
Baca juga: The Social Dilemma: Bagaimana Data Pengguna Social Media Digunakan
Diikuti 10 mahasiswa dari berbagai program studi. 3 mahasiswa dari prodi Pendidikan Agama Islam (PAI), Manajemen, Sastra Arab, Sastra Inggris, Perbankan Syariah dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
Bentuk kegiatan dibagi 2, hard skill dan soft skill. Hard skill meliputi tari, menggambar, fotografi, bela diri, melukis, menyanyi, olah raga, sholawat al Banjari, bahasa Arab dan Inggris serta public speaking. Untuk soft skill, meliputi desain grafis, desain media pembelajaran Quiz Team, Kahoot, Duo Lingo dan Microsoft Office. (ws9/mzm)