Malang, SERU.co.id – Penjabat (Pj) Wali Kota Malang melakukan peninjauan dan pemantauan kesiapan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) menjelang Pemilu 2024. Namun, saat meninjau Kantor Bawaslu, Pj Wali Kota menilai kantor Bawaslu kurang representatif, sehingga membutuhkan alternatif lokasi lain.
Penjabat (Pj) Wali Kota Malang, Dr Ir Wahyu Hidayat MM melakukan, beberapa pengecekan terhadap KPU dan Bawaslu. Hal pertama terkait kesiapan, selanjutnya hal-hal lain terkait Pemilu 2024.
“Tadi kita sudah cek dari kesiapan KPU dan Bawaslu, serta kami sudah rapat bersama KPU, Bawaslu dan Forkopimda, ingin tahu progresnya seperti apa. Saat di Bawaslu, kita lihat dari kondisi bangunan kurang representatif dan kegiatannya tidak sesuai jam kerja sampai larut malam,” seru Wahyu.
Baca juga: Rencana Pemindahan Pasar Hewan Kota Batu Masih Sekadar Wacana
Menurutnya, Kantor Bawaslu masih membutuhkan banyak sekali evaluasi, terutama fasilitas. Terlihat, bangunan sudah tidak layak dan berada di tengah-tengah perkampungan.
“Bangunan sudah tidak layak dan berada di tengah-tengah perkampungan,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua Bawaslu Kota Malang, Mochmad Arifudin SHum meminta kepada Wahyu terkait alternatif lokasi lain. Dimana kondisi bangunan kantor Bawaslu sudah rapuh dan kurang menunjang kinerja Bawaslu.
“Agar kegiatannya tidak terganggu, kami minta ada alternatif lokasi,” ucap Arif, sapaan akrabnya.
Terkait permintaan alternatif lokasi perpindahan kantor Bawaslu, Arif menyatakan, permintaan tersebut telah lama diajukan terhadap Pemerintah Kota (Pemkot) Malang.
“Sebenarnya permintaan dari kami itu sudah lama dan kebetulan hari ini Pak Pj dan jajaran Forkopimda melihat langsung kondisi Bawaslu yang seperti ini. Ya, memang tempatnya seperti ini, tidak sesuai representatif gitu,” tandas Arif. (ws9/rhd)