Tim Cendekiawan Perpustakaan UB Dukung Penelitian Mahasiswi Disabilitas

Karyn, mahasiswa disabilitas tuna daksa FISIP UB. (ist) - Tim Cendekiawan Perpustakaan UB Dukung Penelitian Mahasiswi Disabilitas
Karyn, mahasiswa disabilitas tuna daksa FISIP UB. (ist)

Malang, SERU.co.id – Tim Cendekiawan Perpustakaan Universitas Brawijaya (UB) berikan dukungan dan wadah bagi Mahasiswi Disabilitas Tuna Daksa Fakultas Ilmu Sosial dan Politik UB, Karyn Alexandria, untuk mengerjakan sebuah penelitian tentang Psikologi Mindfulness dan Psikologi Politik, menggabungkan kepekaan terhadap lingkungan dengan analisis aspek psikologi dalam ranah politik.

Karyn mengungkapkan, Tim Cendekiawan Perpustakaan UB yang dipimpin Ir Heri Prayitno, memberikan wadah pada penelitiannya. Berupa, dukungan, bimbingan serta dorongan moral kepada Karyn.

Bacaan Lainnya

“Tim Kecendekiawanan Perpustakaan UB memberikan pelayanan yang penuh dedikasi kepada setiap mahasiswa yang datang, untuk melakukan pendampingan. Mereka membantu saya, menavigasi literatur-literatur yang relevan dan memberikan panduan yang sangat berharga,” seru Karyn, Kamis (18/1/2024).

Baca juga: Kolokium Nasional Cendekiawan Muda Muhammadiyah dalam Memajukan Indonesia dan Mencerdaskan Semesta

Karyn merasa senang, dirinya mendapat peluang dari Ir Heri untuk melakukan penelitian dan mendapatkan ruang yang aman dan nyaman, selayaknya mahasiswa lainnya.

“Pak Hery itu seseorang yang sangat pengertian dan mudah beradaptasi dengan karateristik orang. Dia bisa melakukan observasi dan pengenalan yang lebih dalam, sehingga mampu membangun chemistry yang baik. Dan, membuat mahasiswa merasa nyaman dan aman,” ujar Karyn.

“Dengan begitu mahasiswa tanpa ragu bercerita tentang kesulitan yang dialami, Pak Heri bisa menjelaskan satu per satu secara runtut. Sehingga, yang awalnya masih abstrak, bisa menjadi rangkaian yang runtut dan rapi untuk dibaca,” ungkap Karyn.

Karyn turut mengapresiasi fasilitas yang disediakan ruangan Scholar’s Lounge. Ia menilai, ruangan tersebut sangat membantu dan ramah untuk difabel yang menggunakan alat bantu khusus seperti kursi roda atau sepatu besi.

“Ruangannya juga tenang dan nyaman. Sehingga, mahasiswa bisa lebih fokus dalam berkonsultasi, guna mendapatkan solusi atas kesulitan yang sedang dialami,” kata Karyn.

Karyn bersama Tim Cendekiawan Perpustakaan UB. (ist)

Selain itu, untuk mengoptimalkan hasil karyanya, Karyn juga memanfaatkan teknologi AI.
“Teknologi seperti AI, memberikan saya kemudahan dalam melakukan analisis data dan mengembangkan ide-ide kreatif. Saya percaya, inovasi ini dapat membantu tidak hanya saya, tapi juga rekan-rekan saya dalam mencapai potensi maksimal mereka,” tutur Karyn.

“Saya ingin membuktikan bahwa ketidakmampuan fisik, tidak menghalangi seseorang untuk berprestasi dan memberikan kontribusi positif pada masyarakat,” ucap Karyn.

Baca juga: Kebahagiaan 14 Penyandang Disabilitas Diterima Jadi Mahasiswa Baru UB

Karyn menegaskan, seorang difabel juga mampu menggali potensi-potensi yang ada didalam dirinya, melalui penelitian yang ia lakukan.

“Saya percaya bahwa melalui penelitian, saya dapat membuka wawasan orang-orang terhadap potensi yang dimiliki oleh individu difabel,” tegas Karyn.

Dibuktikan dengan dedikasi Karyn yang aktif sebagai moderator, pembicara dan Layanan Konseling Universitas. Ia juga berprestasi di dunia kepenulisan, puisi karyanya masuk dalam 100 Besar Lomba Puisi Internasional di Asosiation of South East Asian Nations (ASEAN), dengan tema Dead and Dying. (ws9/rhd)

Pos terkait