Kadinkes: Kasus Cacar Monyet Belum Ada di Kota Malang

Kepala Dinkes Kota Malang, dr Husnul Mu’arif menjawab pertanyaan awak media. (ws8) - Kadinkes: Kasus Cacar Monyet Belum Ada di Kota Malang
Kepala Dinkes Kota Malang, dr Husnul Mu’arif menjawab pertanyaan awak media. (ws8)

Malang, SERU.co.id – Kepala Dinkes Kota Malang, dr Husnul Mu’arif menegaskan, kasus cacar monyet masih belum ada di Kota Malang. Sehingga hal ini menandakan Kota Malang masih aman dari kasus tersebut.

Pria yang akrab disapa Husnul ini mengatakan, cacar monyet merupakan sejenis varian dari cacar air disebabkan oleh virus variola. Virus valiola ini bermutasi menjadi cacar monyet.

Bacaan Lainnya

“Semacam varian dari cacar air atau kita beri nama varicella, ada variola. Variola itu yang bermutasi menjadi cacar monyet, sama dengan cacar biasa,” seru Husnul.

Baca juga: Cacar Monyet Sudah Masuk Indonesia, Dinkes Kota Malang Minta Masyarakat Waspada

Husnul menerangkan, virus terus bergerak dan penularannya lewat mobilitas. Terkait gejala muncul sekitar 7-14 hari. Ditandai dengan badan panas dan demam, serta timbulnya ruam pada kulit.

“Karena virus itu bergerak terus yang menunjang untuk menjadi tertular yaitu mobilitas kita. Kita gak tahu itu virus cacar monyet, karena inkubasinya 7-14 hari. Begitu dihirup, baru muncul gejala 7-14 hari dengan gejala panas atau demam dulu, kemudian timbul ruam-ruam,” terangnya.

Baca juga: Satgas Bentukan IDI Terbitkan Rekomendasi Terkait Cacar Monyet

Dirinya menambahkan, agar terhindar dari cacar monyet, aktivitas di luar harus dikurangi dan jangan terlalu lama di luar ruangan. Jangan lupa menggunakan masker dan selalu jaga imunitas tubuh.

“Mobilitas seperti biasa, pertama itu kan masuknya lewat saluran pernapasan, jadi kuranginya lewat alat pelindung seperti masker. Kedua, jangan terlalu lama kalau aktivitas di luar (ruangan). Ketiga, imunitas tubuh ditingkatkan,” tandasnya. (ws8/rhd)

Pos terkait