Membongkar Pembatas Jembatan Untuk Truk Sound, Warga Gotong Royong Bangun Kembali

Membongkar Pembatas Jembatan Untuk Truk Sound, Warga Gotong Royong Bangun Kembali
Proses pembangunan kembali jembatan viral yang dibongkar waktu gelaran karnaval. (foto: wul)

Malang, SERU.co.id – Sempat menggegerkan dunia maya, sebuah video berdurasi 1.20 detik yang memperlihatkan beberapa warga membongkar pembatas jembatan agar truk mengangkut sound sistem bisa lewat untuk acara karnaval. Saat ini masyarakat kembali melakukan pebaikan dan membangun ulang dengan dana mandiri jembatang di Desa Kasri, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang, Rabu (6/9/2023) pagi.

Kepala Desa Kasri, Mukhamad Khusaini menjelaskan, saat pembongkaran tersebut dirinya tidak tahu secara pasti. Dia tengah berada di titik finish acara tersebut. Ini merupakan tindakan yang dilakukan warganya karena beberapa truk Fuso yang mengangkut sound sistem itu tidak bisa lewat karena jalan terlalu sempit.

Bacaan Lainnya

Baca Juga : Polres Malang Tak Lagi Keluarkan Surat Izin Karnaval Parade Sound Sistem dan Battle Sound

“Kejadian sebenarnya saya tidak tahu. Namun, setelah dibongkar mereka memberitahu kami,” seru Khusaini.

Dirinya menyebut, meskipun melakukan pembongkaran, masyarakat saat itu mengaku siap untuk mengembalikan kembali tembok pembatas itu seperti awal.

Baca Juga : Buntut Pembongkaran Pembatas Jembatan, Sejumlah Pihak Terkait Diperiksa Polres Malang

“Jadi mereka dengan inisiatif sendiri membongkar dan sanggup untuk mengembalikan tanpa melibatkan pihak desa. Mereka sanggup mengembalikan secara gotong royong dan dana swadaya sendiri,” terangnya.

Diketahui, kegiatan itu merupaka salah satu rangkaian yang digelar oleh pihak desa untuk memperingati HUT ke-78 RI.  Khusaini menjelaskan, dari gelaran tersebut terdapat 9 truk kecil dan 5 truk besar (Fuso) yang telah dilengkapi dengan saound sistem. Menurutnya, masyarakat telah menyewa dari berbagai wilayah seperti Jember, Blitar, Kediri dan beberapa daerah lain.

Baca Juga : Polres Malang Klarifikasi Kakek di Jabung Meninggal Bukan Karena Sound System

Sementara itu, warga setempat, Suliono saat dikonfirmasi SERU.co.id di TKP mengatakan, pembangunan ini dilakukan secara swadaya masyarakat sendiri. Guna mempertanggung jawabkan pembongkaran yang telah mereka lakukan.

“Gotong royong, buat swadaya (proses pembangunan) gak bisa lewat kesepakatan, masyarakat swadaya. Bentuk tanggungjawab, dibongkar saat sound-soundan,” terang Suliono.

Selain memperbaiki kembali pembatas jembatan itu, masyarakat juga melakukan pelebaran jalan dari sebelumnya. Mengingat jalan tersebut dulunya dibangun terlalu kedalam.

“Kalau ukuran Fuso dan sound 5.20 meter lebarnya Fuso dan sound, truknya cuma 4,80 meter,” paparnya. (wul/ono)

Pos terkait