Batu, SERU.co.id – Dalam rangka kesiapsiagaan kekeringan dan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di wilayah hukum Polres Batu, Pemerintah Kota (Pemkot) Batu menggelar rapat koordinasi di Balai Kota Among Tani, Rabu (16/8/2023). Rakor tersebut dilakukan bersama organisasi lintas sektoral seperti DPRD, BPBD, BMKG dan OPD terkait.
Pj. Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai SSTP MM mengatakan, Rakor ini menjadi langkah strategis untuk mendeteksi secara dini elnino dan Karhutla. Melihat geografis Kota Batu yang sebagian wilayahnya terdapat hutan dan lahan, perlu adanya tindakan pencegahan. Supaya tidak berdampak pada perekonomian dan masyarakat Kota Batu.
“Kita bersama-sama merumuskan langkah stategis untuk mencegah potensi bencana yang bisa terjadi, jangan sampai potensi pariwisata dan masyarakat terganggu dengan adanya penanganan yang kurang,” seru Aries.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu, Agung Sedayu, mengatakan, Kota Batu memiliki enam potensi bencana yang perlu diwaspadai. Antara lain tanah longsor, banjir, cuaca ekstrem, kebakaran hutan, gempa bumi, dan erupsi gunung berapi. Untuk mengantisipasi hal tersebut, pihaknya melakukan beberapa langkah antisipasi, diantaranya dengan diterbitkannya SK Wali Kota tentang Status Siaga Darurat Bencana Karhutla No. 188.45 / 106/KEP /422.012 / 2023 tanggal 23 Juni 2023.
Agung Sedayu menambahkan, selain itu pihaknya terus melakukan koordinasi bersama pihak dari Taman Hutan Rakyat (Tahura) R Soerjo dan Perhutani KPH Malang. Himbauan-himbauan terkait pesan untuk mengantisipasi Karhutla juga digencarkan melalui media sosial serta kegiatan sosialisasi mitigasi bencana. (dik/mzm)