Surabaya, SERU.co.id – Kapolda Jatim Irjen Pol Toni Harmanto minta seluruh perguruan pencak silat di Jatim untuk memegang komitmen menjaga kondusifitas daerah. Hal itu agar dipatuhi selama pelaksanaan ritual bulan Suro yang banyak digelar sejumlah perguruan silat.
Polda Jawa Timur sendiri juga menggelar Operasi Aman Suro 2023 dengan menerjunkan 1325 personil gabungan dari Polri, TNI maupun dari Pemda. Pelaksanaan kegiatan operasi aman Suro 2023 dilaksanakan sejak tanggal 18 -19 Juli dan kemudian tanggal 27 Juli dan 3 Agustus 2023.
“Pelaksanaan Operasi Aman Suro 2023 tentunya ditujukan agar tidak terjadi peristiwa antar perguruan pencak silat di Jatim yang khususnya di Madiun,” kata Kapolda Jatim, Irjen Pol Toni Harmanto, Selasa (18/7/2023).
Operasi ini sebagai kesiapan Polda Jatim dalam Ops aman Suro, khususnya Polres Madiun dan Kota Madiun. Polda Jatim memback up serta melakukan pengawasan dan monitoring serta pejabat utama Polda turun ke lokasi. Ini bertujuan mengamankan pelaksanaan kegiatan di Bulan Suro yang dimulai malam ini dan kemudian sampai kegiatan sahsahan atau pengesahan kenaikan tingkat perguruan pencak silat.
“Ops Aman Suro menjamin tidak ada peristiwa yang akan terjadi antar perguruan dengan perguruan dan antar perguruan dengan masyarakat,” lanjut Toni.
Kapolda berharap betul kontribusi dari kewilayahan juga menjadi penekanan bagi para perguruan pencak silat karena Polda Jatim pernah membuat satu komitmen. Kapolda menegaskan kepada seluruh perguruan pencak silat di Jatim dengan komitmen yang telah dibangun agar dipatuhi.
Karena sudah menjadi satu komitmen, lanjut Kapolda, maka jajaran kepolisian akan tegas melakukan penegakan hukum kalau memang langkah langkah yang pernah disepakati, namun masih terjadi pelanggaran hokum.
“Kita akan tegas kepada mereka yang membuat keributan, yang membuat keonaran, baik di jalan, di lingkungan masyarakat atau dimanapun. Tolong kegiatan Suro ini bisa berjalan dengan aman sampai selesai,” tegas Kapolda Jatim.
Guna mengantisipasi kericuhan di jalanan, nantinya Polda Jatim akan menerjunkan anggota Polri bersama TNI dan yang lain serta ada pos pos yang didirikan yang menjadi potensi, seperti makam yang mungkin dikunjungi.
Operasi ini menegaskan, jika coba coba melakukan pelanggaran hukum di jalan, kemudian menyakiti masyarakat, melakukan penghakiman, pihak kepolisian akan lakukan langkah hukum. Sedangkan untuk konvoi sudah ada pembatasan lintas kota. (iki/ono)