Demi mengoptimalkan pemasaran berbagai UMKM tersebut DekatKita juga telah berkolaborasi dengan para influencer dan juga foodblogger ternama di Malang. Seperti Amma Mamo, Yuwono Oktaf, Wiki Etika, Hengky Nakam Malang hingga Andre dan Kresna Cah Luwe.
”Kami berkolaborasi dengan para influencer dan foodvlogger ini karena memang mereka yang lebih banyak tahu kuliner-kuliner hidden gems, kuliner otentik di Malang hingga yang perlu didorong agar lebih dikenal khalayak lebih luas lagi,” tuturnya.
Ovi menambahkan, pihaknya juga tidak melakukan mark-up harga untuk setiap transaksinya. Artinya, harga yang tertera pada aplikasi ini juga hampir sama dengan harga aslinya, sehingga pelanggan juga lebih puas.
”Kalau ada tambahan kan ya itu murni ongkos kirim. Untuk jasa pengiriman kita juga kerjasama dengan vendor lain. DekatKita berusaha menekan biaya serendah mungkin, agar pembeli mau mencoba membeli produk UMKM,” ujarnya.
Diketahui, aplikasi DekatKita ini juga ada di Bandung, Bogor dan terbesar di Malang. Potensi UMKM di Malang sendiri memang sangat tinggi. Jika dibandingkan dengan dua kota sebelumnya, jumlah merchant UMKM di Malang menyumbang 50 persen lebih dari total 5.000 merchant yang bergabung.
Baca juga: Aplikasi ‘Malpro’ Dorong Perkembangan UMKM Kota Malang
”Saya juga senang sekali karena potensi UMKM di Malang ternyata sangat tinggi. Membuktikan kalau bicara soal dunia kuliner di Malang sangat bagus dan kompetitif,” tuturnya.
Platform ini juga memiliki fitur yang memudahkan UMKM untuk membuat promosi, membagikannya ke media sosial, dan mengelola pesanan dengan mudah dan tanpa biaya apapun. Sehingga menjadi solusi bagi pelaku UMKM untuk mengembangkan bisnis, terutama dari sisi pemanfaatan media digital dalam pemasaran produk. (wul/ono)