• Siapkan diri menyongsong Shell Eco Marathon Asia 2020
Malang, SERU.co.id – Mimpi harus diperjuangkan mati-matian, meski harus rela berkorban demi menggapai impian. Demi menggapai mimpi, Galang Bimandra, mahasiswa Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ini, sukses menghantarkan timnya, LSO Mekatronic UMM, meraih penghargaan sebagai juara 1 nasional Kelas Urban Listrik dalam KMHE Padang tahun 2018 lalu.
Tak hanya puas di kelas nasional, mahasiswa kelahiran Malang 18 Maret 1998 ini, juga meraih peringkat 6 di Kelas Urban Listrik Shell-Eco Maraton Asia 2019 yang diselenggarakan di Malaysia. “Jujur, sejak nyebur di kompetisi-kompetisi nggak pernah tidur 8 jam lagi. Hanya tidur 5-6 jam sehari. Mengurangi jam tidur itu bagian dari pengorbanan dari usaha dan perjuangan,” ungkap Galang, sapaan akrabnya.
Tak jarang, Galang dan kawan-kawannya di LSO Mekatronic begadang untuk menyempurnakan mobil listrik yang hendak diturunkan pada kompetisi mendatang. “Tengah malam test drive, itu hal yang biasa,” serunya sembari tertawa.
Mengingat mobil-mobil yang dikerjakan Mekatronic adalah mobil listrik, Galang berperan sebagai Ketua Divisi Elektrik. Dirinya dan anggota divisi bertanggung jawab penuh atas segala hal terkait kelistrikan. Mulai dari controller hingga lampu utama mobil. “Untuk ngulik dan ngoprek satu elemen saja, saya dan tim butuh waktu yang panjang. Kami selalu berusaha maksimal. Terbukti dari evaluasi, perancangan hingga eksekusi yang dilaksanakan paling lama dua minggu persiapan kompetisi,” beber Galang.
Anak dari pasangan Kusnadi dan Ngatmiati ini, mengaku mencintai dunia elektro sejak duduk di bangku sekolah dasar. “Bapak dulu punya usaha jual beli mobil. Itu asal mula saya tahu jika di balik sound system pada mobil ada proses elektro yang keren. Selain itu, saya juga gemar mencari tahu bagaimana mobil Tamiya (mainan popular di awal tahun 2000-an) berjalan dengan sebuah dinamo,” kenang Galang.
Galang tak hanya berprestasi saat di bangku kuliah saja. Ia lebih dulu meraih suksesnya pada kompetisi lingkup kotamadya hingga internasional. “Saat itu gagasan saya tentang alat pendingin menang mulai kota hingga nasional. Akhirnya saya diutus menjadi perwakilan Indonesia untuk berkompetisi di Jepang,” cerita Galang, sembari mengaku kegagalannya di Jepang menjadi pengalaman yang mengesankan.
Dalam berbagai kompetisi yang pernah diikuti, tak sedikit pula Galang gagal memperoleh juara. Namun ia tidak pernah kecewa berlebihan. “Gagal ya harus diperbaiki, Alhamdulillah, juga karena seneng dengan dunia ini,” katanya.
Saat ini Galang dan tim tengah menyiapkan diri untuk turut serta dalam Shell Eco Marathon Asia 2020 yang akan diadakan bulan Juni mendatang. Galang sedikit memberi bocoran salah satu hal baru yang akan hadir di mobil listrik hemat energi gagasan LSO Mekatronic. “Kami buat headlamp-nya jadi seperti salah satu mobil di film Fast and Furious,” ungkapnya.
Untuk gelaran KMHE mendatang, Galang tengah fokus memaksimalkan kemampuan bersama timnya. “Kuncinya jangan meremehkan lawan. Lakukan yang terbaik dan jangan lemah menghadapi kegagalan,” optimisnya. (rhd)