Petani Tambak Lamongan Menjerit, Cabut Permentan Nomor 1 Tahun 2020

LAMONGAN, SERU – Ribuan petani tambak di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur menggelar aksi demonstrasi menuntut agar Permentan Nomor 1 Tahun 2020 terkait pupuk bersubsidi dicabut, Kamis (6/2/2020).

Aksi dimulai di depan Gedung DPRD Lamongan, kemudian berlanjut ke depan Kantor Pemkab Lamongan untuk menemui Bupati Fadeli.

Bupati Lamongan saat menerima perwakilan masa aksi didalam gedung Pemkab Lamongan.

Aksi tersebut merupakan luapan kekecewaan dari petani tambak, karena mereka kesulitan mendapatkan pupuk sejak Permentan Nomor 1 2020 itu diterbitkan.

“Petani tambak hari ini menjerit terkait tidak disubsidinya pupuk bagi petani tambak dan dianggap anak tiri yang tidak boleh menggunakan pupuk subsidi,” kata Yusuf Fadli, Koordinator aksi.

Kondisi itulah yang membuat para petani tambak menuntut keseriusan Pemkab Lamongan untuk mencari jalan keluar.

“Bagaimana memperjuangkan petani tambak di Lamongan yang kenyataannya sangat membutuhkan adanya pupuk, karena Lamongan adalah tambak-tambak air tawar yang perlakuannya beda dengan tambak di daerah lain,” ujarnya.

Lebih lanjut Yusuf menjelaskan, Permentan tersebut berdampak langsung terhadap keberlangsungan nasib petani tambak di 8 kecamatan di Kabupaten Lamongan, yaitu Kecamatan Lamongan, Sukodadi, Karanggeneng, Kalitengah, Turi, Karangbinangun, Glagah dan Deket.

Bibit-bibit ikan yang telah mereka tebar tidak bisa berkembang bahkan tidak sedikit yang mati karena petani tidak mendapatkan pupuk.

Ada 8 kecamatan yang terdampak atas aturan ini dan kita meminta Bupati Lamongan untuk mengawal ini untuk pencabutan peraturan menteri yang sangat menyengsarakan petani,” ucap Yusuf.

Sementara itu, Bupati Lamongan, Fadeli mengatakan bahwa pihaknya telah berkomunikasi dengan pemerintah pusat agar petani tambak di Kabupaten Lamongan tetap mendapatkan pupuk bersubsidi.

Bupati Lamongan didampingi Ketua DPRD Lamongan Ghofur saat menemui masa aksi diluar gedung Pemkab Lamongan.

“Saya sudah mengutus Dinas Pertanian dan juga Dinas Perikana, menemui Kememterian Pertanian lalu Kementerian Perikanan dan Kelautan. Saya juga sudah kirim surat ke pak presiden, menteri pertanian dan juga menteri kelautan, komisi IVDPR RI dan Gubernur Jawa Timur,” ujar Fadeli, di hadapan Massa.

Fadeli juga menyebut bahwa aksi yang dilakukan para petani tambak tersebut sangat tepat, karena dapat mendukung upaya yang dilakukan Pemkab Lamongan untuk meminta alokasi pupuk bersubsidi.

“Hadirnya panjenengan semua yang hadir ini memberikan dorongan semangat kepada kami. Hari ini akan kami sampaikan ke pemerintah pusat untuk secepatnya merevisi atau mengganti atau memberikan jatah khusus untuk petambak yang ada di Kabupaten Lamongan. Kehadiran ini menunjukkan bahwa petani tambak butuh subsidi pupuk,” ucap Fadeli.

Usai ditemui Bupati, ribuan petani tambak pun meninggalkan Kantor Pemkab Lamongan. Namun mereka berjanji akan kembali turun ke jalan jika Permentan Nomor 1 Tahun 2020 terkait pupuk bersubsidi tersebut tidak mengalami perubahan. (Fiq)

Pos terkait