Malang, SERU.co.id – Sekitar 871 calon siswa MTsN 1 Kota Malang mengikuti tes seleksi PPDB jalur reguler, Sabtu-Minggu (18-19/2/2023). Terbagi, hari pertama tes akademik dan hari kedua tes psikologi. Masing-masing selama 3 (tiga) jam mulai pukul 08.00-11.00.
Kepala MTsN 1 Malang, Drs Samsudin MPd mengatakan, jumlah peminat jalur reguler lebih tinggi dibandingkan jalur unggulan dan terpadu. Tercatat, 702 peminat jalur unggulan dan terpadu, serta 871 peminat jalur reguler. Lantaran grade kualifikasi jalur reguler ini sedikit lebih mudah dibawah jalur unggulan dan terpadu.
“Grade kualifikasi dan bobot soal tes seleksi jalur ini lebih dibawah sedikit jalur sebelumnya, sehingga peminat reguler lebih tinggi. Namun, dibandingkan peminat tahun sebelumnya, tahun ini jumlahnya lebih rendah. InsyaAllah peminat tahun ini merupakan peserta yang bersungguh-sungguh, bukan lagi sekedar coba-coba,” seru Pak Sam, sapaan akrabnya kepada SERU.co.id.
Samsudin menambahkan, seleksi PPDB tahun ini lebih ketat dan kompleks. Dengan beragam materi tes EQ, IQ, motivasi, ketahanan mental, kepribadian, dominasi bakat, gaya belajar, kedisiplinan, kemandirian, dan lainnya.
“Hasil seleksi tahun ini lebih baik dibanding sebelumnya. Melalui pengembangan diri peserta didik, ditargetkan mampu mengembangkan prestasi non akademik dan akademik lebih baik pada tahun mendatang,” terang pria ramah asal Pasuruan ini.
Disebutkannya, MTsN 1 Kota Malang (Matsanewa) tetap menjadi pilihan sekolah favorit jujugan siswa-siswi MI/SD berprestasi di wilayah Malang Raya dan sekitarnya. Dimana kuota tahun ini hanya 384 siswa baru, namun jumlah peminat seluruhnya 1.573 peserta.
“Kuota tahun ini 384 siswa baru. Pada jalur unggulan dan terpadu, kami menerima 198 siswa baru dari 702 peminat. Sementara jalur reguler, InsyaAllah sekitar 186 siswa baru dari 871 peminat,” beber Pak Sam, didampingi Waka Kesiswaan MTsN 1 Kota Malang, Lailatul Chusniah SPd MPd.
Senada, Waka Kesiswaan MTsN 1 Kota Malang, Lailatul Chusniah SPd MPd menyampaikan, animo peminat jalur reguler cukup tinggi. Dari 300-an pendaftar jalur unggulan dan terpadu yang tidak lolos, langsung kembali mendaftar melalui jalur reguler.
“Awal pendaftaran jalur reguler langsung ada 300-an pendaftar. Mereka merupakan peserta jalur sebelumnya dan kembali ikut mendaftar pada jalur reguler,” ucap Lely, sapaan akrabnya.
Secara umum, lanjut Lely, proses jalur reguler tidak ada beda, karena sifatnya mewadahi semua peserta. Dibandingkan jalur unggulan dan terpadu, ada kriteria tertentu pada juara paralel dan sekolah, prestasi akademik dan non akademik, tahfidz dan undangan.
“Semua bisa masuk asalkan lolos tes seleksi pada jalur reguler. Meski ada pendaftar jalur sebelumnya ikut jalur reguler, semuanya dihitung sama, mulai dari nol,” terang Lely.
Terkait soal tes akademik pada hari pertama, peserta diberikan soal gabungan mata pelajaran IPA, Matematika, Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Semua soal wajib diselesaikan peserta tes dalam waktu tiga jam. Selanjutnya, peserta tes mengikuti tes psikologi pada hari kedua. (rhd)
Baca juga:
- Makam Dijadikan Judi Sabung Ayam, Kapolsek Magersari Tindak Tegas
- Polres Malang Ringkus Peracik dan Penjual Petasan
- Penjual Bahan Peledak Petasan Seberat 231 Kilogram Ditangkap
- Serahkan LKPD TA 2022 Unaudited ke BPK, Sutiaji: Harus Transparan dan Akuntabel
- Kemenkominfo Ajak Netizen Probolinggo Kritis dan Kebal Hoaks!