Malang, SERU.co.id – Pentingnya fisioterapis di dunia olahraga menjadi hal penting dalam penanganan cedera yang dialami atlet. Pasalnya, cedera adalah momok yang paling menakutkan bagi atlet. Sebesar apapun bakat atau sekonsisten apapun performa yang ditunjukkan, semua akan lenyap ketika mengalami cedera.
Fisioterapis alumnus Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Izzul Mujahidin mengatakan, seorang atlet berpotensi mengalami cedera parah tak kunjung sembuh selama bertahun-tahun. Sehingga akan menghambat karirnya, atau bahkan bisa pensiun dini dan memaksa mengubur mimpinya. Maka kehadiran fisioterapis di dunia olahraga menjadi hal yang penting.
“Sebagian besar masyarakat belum mengetahui peran penting fisioterapis, utamanya dalam dunia olahraga. Padahal kami memiliki tugas penting, seperti memulihkan maupun memaksimalkan kondisi atlet,” seru Izzul, sapaan akrabnya.
Izzul menjelaskan, fisioterapi atau terapi fisik itu merupakan rangkaian prosedur. Mulai dari memeriksa, menangani, hingga mengeveluasi pasien yang mengalami keterbatasan gerak dan fungsi tubuh. Proses fisioterapi juga bisa dilakukan untuk mengurangi risiko terjadinya cedera, serta gangguan gerakan di kemudian hari.
Menurutnya ada banyak pekerjaan utama seorang fisioterapis dalam dunia olahraga. Mulai dari bertanggung jawab atas program-program latihan untuk atlet, membuat penilaian terhadap resiko cedera-cedera yang terjadi.
“Kami juga membuat program latihan spesifik yang sesuai dengan jenis olahraga. Atau kadang memberi nasehat mengenai makanan yang dikonsumsi,” imbuh pendiri klinik ‘Society Physioteraphy’ yang dikhususkan menangani kasus-kasus cedera olahraga dan muskuloskeletal, serta baru diresmikan Desember lalu.
Selain itu, Fisioterapis juga memberi masukan kepada pelatih mengenai situasi dan kondisi dari seorang pemain. Apakah pemain bersangkutan siap untuk bermain dalam sebuah pertandingan, apakah dia fit, dan berapa menit kira-kira waktu bermainnya.
“Seorang fisioterapis olahraga juga membantu meningkatkan performa fisik atletnya, yakni dari kondisi cedera ke kondisi fisik sehat dan bugar kembali. Biasanya fisioterapis juga memberi rekomendasi bagaimana seharusnya atlet berlatih dan melakukan pemanasan sebelum bertanding. Agar cedera yang pernah dialami tidak terulang kembali,” jelas alumnus jurusan Fisioterapi UMM 2014 ini, dan bergabung dalam organisasi fisio sport.
Izzul mengaku, mendapatkan banyak hal ketika berkuliah di UMM. Bukan hanya ilmu saja, tapi juga koneksi, cara membuka usaha, dan bagaimana memaksimalkan potensi diri. Dirinya menilai, perjalanannya sebagai fisioterapis tidak lepas dari pengalamannya di Kampus Putih UMM. (rhd)
Baca juga:
- Kajian Ramadan Jihad Ekonomi Muhammadiyah, Begini Pendapat Para Tokoh
- Whiz Prime Tawarkan Bukber Hanya Rp100.000, Flash Sale Menginap Mulai Rp250.000
- Hadiri Rapat Paripurna, Bupati Anna Segera Beri Jawaban 31 Rekomendasi DPRD
- Pemkot Batu Berlakukan Aturan Selama Bulan Suci Ramadan 1444 H
- Kodim 0833 Kerahkan Personel Gencarkan Pospam PMK