Kota Malang, SERU – Mahasiswa Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang, kembali berhasil menorehkan prestasi non akdemik dengan memboyong lima medali pada kejuaraan 2nd Instiper Taekwondo Championships 2020 di Yogyakarta. Dimana ITN menurunkan 6 atlet petarungnya dalam kompetisi yang diikuti 650 peserta dari berbagai daerah.
“Pada kejuaraan 2nd Instiper Taekwondo Championships 2020, kami menurunkan enam atlet di kelas Kyorugi (fight) dan kelas Poomsae (jurus bela diri). Alhamdulillah kami bisa memboyong lima medali, yaitu 1 medali emas, 2 perak dan 2 perunggu,” ungkap Bernika Natasya Ifada, Ketua Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Taekwondo ITN, kepada SERU.co.id
Satu medali emas dipersembahkan oleh Reva Nabila Putri, di kelas Kyorugi female U57. Sementara, dua medali perak masing-masing dipersembahkan oleh Bernika Natasya Ifada di kelas Poomsae individual female dan Alvin Ahlunnizar di kelas Kyorugi male U54. Sedangkan dua medali perunggu masing-masing dipersembahkan oleh Bernika Natasya Ifada di kelas Kyorugi female U62 dan Pamungkas Hutapea di kelas Kyorugi U74.
Mahasiswi semester 3 Teknik Geodesi ini mengaku bersyukur dapat meraih 2 medali perak dan perunggu di kelas yang berbeda (Poomsae dan Kyorugi). Sekaligus pertandingan keduanya, dimana sebelumnya pada Porkab 2018 mendapatkan medali emas. “Saya memperagakan Samyang Taegeuk individu. Kebetulan saya lebih menguasai poomsae. Dan saya juga ikut di kelas Kyorugi (fight) Female U62. Sekaligus memotivasi rekan-rekan untuk berikutnya bisa ikut 2 kelas,” ungkap Tasya, sapaan akrabnya.
Sementara itu, mahasiswi semester 1 Teknik Lingkungan ITN, Reva Nabila Putri, mengaku senang bisa memboyong medali emas di kelas Kyorugi (fight) Female U57. Meski diakuinya, persiapannya kurang maksimal namun mampu menghasilkan prestasi maksimal. “Kemarin persiapannya memang mendadak dan latihan efektifnya hanya seminggu sebelum hari H pertandingan. Tapi bersyukur saya bisa memperoleh medali emas,” ungkapnya.
Menurutnya, untuk mendapatkan medali emas tidaklah mudah karena lawan yang dihadapinya di final cukup berat dibandingkan lawan yang berhasil dikalahkannya di babak semi final.
“Pada babak final, pertandingan berlangsung tiga ronde. Beruntung sebelum waktunya habis, poin saya sudah unggul dengan selisih 20 poin, sehingga saya dinyatakan menang (poin),” serunya.
Sementara, teman sejurusan Tasya, Alvin Ahlunnizar, peraih medali perak di kelas Kyorugi male U54, mengaku merasa termotivasi untuk ikut berbagai kejuaraan, lantaran dirinya belum pernah mendapatkan medali emas. “Sejak di Lombok, saya sering mengikuti kejuaraan. Sempat juara 3 di Mataram, sempat pula juara 2 di UM Cup tahun 2018. Dan sekarang juara 2 lagi. Ambisi saya berikutnya harus medali emas,” ungkap Alvin, yang mengaku mendapatkan banyak pengalaman dengan beberapa cidera.
Sedangkan, mahasiswa semester 5 Teknik Sipil, Pamungkas Hutapea, yang mendapatkan medali perak di kelas Kyorugi male U74, mengaku mendapatkan banyak tantangan. Selain salah kelas akibat overweight setelah lebaran. Di semi final dirinya bertarung menghadapi anggota TNI, yang penuh kekuatan dari supporter.
“Awalnya saya mendaftar U68, ternyata saat ditimbang lebih sekian kilogram, jadinya masuk U74. Saya juga salah strategi full power ketika babak pertama, dan kedua santai saat menghadapi atlet Unesa. Akibatnya, badan terasa sakit juga, ditambah di ronde berikutnya melawan anggota TNI Yonif 403/WP,” aku Pamungkas.
Sementara itu, Wakil Rektor III ITN, Fourry Handoko, PhD, mengaku bangga atas prestasi yang ditorehkan mahasiswanya di 2nd Instiper Taekwondo Championships 2020. “Kami sangat bangga mahasiswa ITN berhasil meraih beberapa medali, seperti medali emas, perak dan perunggu. Ini merupakan hasil dari jerih payah latihan mereka. Sehingga visi ITN agar mahasiswa berprestasi baik di akademik dan non akademik dapat tercapai,” serunya.
Untuk itu, kampus terus mendukung dan mendorong agar mahasiswa ITN mau dan berani mengikuti semua perlombaan yang ada.
“Kami dorong agar mereka mau mengikuti lomba. Konsekuensinya, kami selalu suport latihan dan kebutuhan untuk itu, termasuk bantuan dana. Bagi yang berprestasi, kami berikan apresiasi berupa beasiswa,” tandas Fourry. (rhd)