“Yang saya jual ini makanan tempo dulu. Kebetulan ibu mertua saya adalah penjual gatot” jelas Agus.
Kuliner jadul lainnya yang terlihat di Kampoeng KJB adalah gulali, kue lupis, dan dawet jadul. Nuansa tempo dulu kian kental lantaran para penjual juga mengenakan pakaian tradisional.
Tidak hanya itu, warga membuktikan kreativitasnya dengan menggelar fashion show menggunakan pakaian daur ulang. Mulai dari bahan kantong kresek, karung beras, hingga dari potongan kertas koran.
Para peserta fashion show menggunakan jalan kampung sebagai cat walk, tempat mereka unjuk penampilan. Diiringi penampilan unik lainnya, seperti warga yang menggunakan karakter wayang pandawa lima.
Acara Kampoeng KJB ini berlangsung selama 4 hari, Rabu-Sabtu (28-31/12/2022). Dibuka pada pukul 9 pagi hingga 10 malam. (ws7/rhd)
Baca juga:
- DPRD Batu Sampaikan Sembilan Poin Catatan Hasil Pembahasan Banggar Untuk Dijadikan Atensi Khusus Pemkot Batu
- Paripurna Persetujuan Bersama Wali Kota Batu Bersama DPRD Kota Batu Terhadap RAPBD 2025
- Kolaborasi KKN Unej-Unmuh Malang dan Majelis Burdatul Bahrain di Selamatan Desa Banyuputih
- Soekarno Fun Run Diikuti Ribuan Peserta, Ajang Membumikan Semangat dan Ajaran Bung Karno
- 161.657 KK di Kabupaten Malang Terdaftar Sebagai Penerima Bantuan Pangan