“Mereka berlatih di situ, dengan fasilitas lengkap, ada laboratorium sports science, pelatih dan SDM yang cukup. Mereka juga sekolah. Jadi kita tidak mau mereka hanya konsentrasi untuk berlatih, tapi sekolahnya terlantar,” terangnya.
Setidaknya ada tantangan untuk memberikan pelatihan kepada atlet yang masih masuk dalam kategori anak-anak tersebut. Sehingga, pihaknya dengan matang menyiapkan sistem sesuai kebutuhan atlet yang masih anak-anak itu. Dan memperbolehkan orang tua untuk mengunjungi anak-anaknya.
“Ini anak-anak lulusan SD, terkadang masih kangen rumah. Tapi kita atur sistem, misalnya satu minggu sekali orang tua boleh datang, semua kita atur, termasuk makanan juga. Dokter juga ada yang mengawasi, termasuk psikolog,” ucap Zainudin. (ws6/rhd)
Baca juga:
- Kolaborasi KKN Unej-Unmuh Malang dan Majelis Burdatul Bahrain di Selamatan Desa Banyuputih
- Soekarno Fun Run Diikuti Ribuan Peserta, Ajang Membumikan Semangat dan Ajaran Bung Karno
- 161.657 KK di Kabupaten Malang Terdaftar Sebagai Penerima Bantuan Pangan
- Sound Horeg Tak Dilarang, Pemprov Jatim Pertimbangkan Aturan Ketertiban
- Surat Pemberitahuan Pemdes Donowarih Meminimalisir Dampak Sound Horeg pada Warga