Probolinggo, SERU.co.id – Museum Rasulullah di Probolinggo harus ditutup karena terus mengalami kerugian. Penutupan museum diumumkan di akun Instagram resmi.
Rupanya, penutupan telah dilakukan sejak 8 September 2022 lalu. Pengelola terus mengalami kerugian karena biaya untuk perawatan dan pemeliharaan benda-benda koleksi museum yang tinggi.
Pihak pengelola, Tjoe Yudhis Gatri mengatakan, museum ditutup lantaran terus merugi. Terlebih, sejak adanya pandemi covid-19, jumlah kunjungan terus menurun.
“Dengan berat hati kami tutup. Kami tidak ingin merugi terus-terusan, sejak pemberlakuan PPKM saat pandemi COVID- 19, sudah mau saya tutup, tidak mampu kalau tidak ada bantuan dari pihak lain, tidak bisa sendirian mengelola Museum Rasulullah ini,” seru Yudhis, Rabu (21/9/2022).
- Mengenal dan Bermain Bersama Lebah di Wisata Edukasi Petik Madu Lawang
- Masyarakat Ambulu Gelar Festival Kaki Gunung Watu Pecah
- Sensasi Menikmati Keindahan Alam Pantai Nganteb dari Atas Tebing 50 Meter
Adapun barang peninggalan yang sebelumnya dipasang di museum itu, telah dipindahkan ke Jakarta. Benda bersejarah itu diserahkan kembali ke pemiliknya Profesor Abdul Manan Embong, dari GW (Galeri Warisan) MAR, Malaysia.
“Barang-barangnya sudah kami bawa ke Jakarta, perjanjian kerjasama, jadi kami kembalikan ke pemiliknya. Yakni warga negara Malaysia. Namun oleh pemilik dipasrahkan secara tertulis ke orang Indonesia, jadi saya sudah lepas tanggung jawab barang peninggalan Nabi Muhammad SAW,” ujarnya.
Sementara itu, Kabid Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Probolinggo, Sardi mengaku kaget dengan kabar tersebut. Ia menyebut, dirinya mengetahui kabar penutupan museum dari media sosial dan wartawan.