Kota Malang, SERU – Diimpikan sekian lama, akhirnya Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) memiliki Akademi Sepakbola. Akademi ini dilaunching di Lapangan Sepak Bola UMM, Senin (16/11/2019). Akademi yang dibagi 3 kelompok umur yaitu U-10 tahun, U-15 tahun, dan U-18 tahun, diresmikan oleh Rektor UMM Dr. Fauzan. Setiap kelompok umurnya, memiliki kurikulum berbeda.
“Kelompok U-10 tahun biasanya diberikan materi bermain sepak bola yang membuat mereka menjadi senang. Kelompok umur U-15 tahun, diberikan materi tentang teknik dasar bermain sepak bola. Sedangkan kelompok umur U-18 tahun, diberikan materi mengenai teknik dasar dan etika dalam bermain sepak bola,” ungkap Ketua Akademi, Dr Haris, SH, MHum.
Didorong dengan pertumbuhan generasi muda yang signifikan, dengan melihat perkembangan sepak bola yang terus mengalami peningkatan tajam, UMM berusaha hadir untuk mewujudkan lahirnya generasi muda yang memiliki potensi untuk menimba ilmu, dan mengarahkannya secara akademis yang berkesinambungan. Sehingga, menghasilkan pesepakbola unggul.
Rektor UMM Fauzan mengungkapkan, UMM selama ini bergerak di tingkat perguruan tinggi telah memiliki sarana olahraga yang sangat representatif untuk membuka akademi, khususnya sepak bola. “Bila ada kegiatan akademi sepakbola di UMM, nantinya akan muncul pemain sepak bola yang handal, sehingga membanggakan Indonesia,” ungkapnya.
UMM memiliki jargon “Dari Muhammadiyah untuk Bangsa”. Di setiap kesempatan, UMM berupaya sekuat tenaga ingin hadir di setiap lini. Bagaimana masyarakat Malang khususnya, dan Indonesia pada umumnya, merasakan getaran dari Universitas Muhammadiyah Malang. Demikian bertransformasinya Sekolah Sepak Bola (SSB) menjadi Akademi Sepakbola UMM.
Sebelum bertransformasi menjadi Akademi, SSB UMM telah banyak mendapat raihan prestasi. Di antaranya Juara Piala Menpora di Jawa Timur (2018), Juara Suratin Regional Jawa Timur (2019), Juara Kejurnas FOSBI PAJL (2019), dan Juara Total Liga Nasional (2019), serta banyak prestasi lain yang diraih, baik di regional Jawa Timur dan nasional, sejak SSB UMM ini didirikan.
“Akademi ini harus memiliki warna lain dalam koridor kealislaman dan kemuhammadiyahan. Dari sini juga diharapkan mampu melahirkan fiqih sepakbola. Keberadaan sepakbola dan turunannya itu harus menghadirkan nilai humanis dan nilai religiusitas dalam dunia olahraga, khususnya di sepak bola,” tandas Fauzan.
Diresmikannya Akademi Sepak Bola ini juga sekaligus dihelatnya gelaran Final Regional 3 Jawa Timur Liga Hizbul Wathan 2019 yang mempertemukan antara Persatuan Sepak Bola Hizbul Wathan (PS HW) UMM dan PS HW Sidoarjo. Acara yang diikuti 12 tim se-Jawa Timur ini ditutup oleh Ketua Umum Pimpinan Wilayah Jawa Timur, Dr. KH. Sa’ad Ibrahim.
“Secara umum kompetisi ini ditujukan agar Muhammadiyah dapat mengembangkan sayap dakwahnya, utamanya di dunia olahraga. Secara khusus lagi di dunia sepakbola. Inginnya, melalui kompetisi ini, ada tim profesional dari atlet Muhammadiyah yang bisa berlaga di kompetisi profesional,” ungkap Sobrun Jamil, panitia Liga HW regional 3 Jawa Timur di Kampus Putih. (rhd)