Sedangkan pada perbaikan nutrisi, harus dilakukan secara lengkap dengan memperhatikan luaran hasil perbaikan. Berupa gizi proksimat yang meningkat, penurunan anti nutrisi (fitat, tanin, dll), dan peningkatan metabolit.
Perbaikan mutu produk fermentasi harus mempertimbangkan faktor-faktor, seperti karakteristik fisikokimia, karakteristik organoleptik, keamanan (safety), bentuk kemasan dan telah mengikuti sertifikasi yang terus berkembang.
Sementara itu, perbaikan nilai fungsional kesehatan yakni memperhatikan potensi kesehatan seperti yang sudah diteliti sebelumnya. Yakni sebagai antioksidan, antikanker, anti hipertensi, anti kolesterol, antidiabetes, anti alergi, anti gangguan gastrointestinal, dan antikardiovaskular. (rhd)
Baca juga:
- Tekan Angka Kecelakaan Lalu Lintas, Polres Malang Pasang Rambu dan Papan Peringatan Jalur Rawan
- ASN di Batu Cabuli Keponakannya Sejak Kelas SMP
- dr Nur Rochmah Jabat Direktur RSUD Kanjuruhan Setelah Kosong Lima Tahun
- Rakor Bersama Panitia Karnaval Desa Giripurno, Polres Batu Tegaskan Larangan Sound Horeg
- 390 Koperasi Merah Putih di Kabupaten Malang Resmi Diluncurkan, Bupati Berharap sebagai Penguat Ekonomi Daerah