Malang, SERU.co.id – Universitas Brawijaya (UB) kembali mengukuhkan dua professor di Gedung Samantha Krida, Rabu (20/7/2022). Pertama, Prof Dr Ir Abdul Wahib Muhaimin MS, sebagai profesor di bidang Ilmu Majemen Agribisnis, sekaligus profesor ke-30 dari Fakultas Pertanian (FP) dan profesor aktif ke-168 di UB. Kedua, Prof Dr Rudianto MA, sebagai profesor di bidang Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Lautan, sekaligus profesor aktif ke-14 di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) dan profesor aktif ke-169 di UB.
Dalam pidato pengukuhannya, Prof Dr Ir Abdul Wahib Muhaimin MS mengusung judul orasi ilmiah “Mutu Keinginan dan Healthy Food Choice dalam Hubungannya dengan kepuasan dan Kesehatan Konsumen Makanan Milenial.” Ia menyampaikan, pesatnya pertumbuhan makanan cepat saji di tengah masyarakat didominasi generasi milenial.
“Umumnya mereka makan berlebihan dan lepas kontrol. Sehingga menimbulkan dampak negatif, yaitu semakin banyaknya serangan jantung, stroke dan diabetes pada saat usia mereka di bawah 30 tahun,” seru Prof Wahib, sapaan akrabnya.
- SPPG Tlogowaru Kota Malang Pekerjakan Masyarakat Lokal Sukseskan Program MBG, Sasar 4.800 Pelajar
- Zia Ulhaq Nilai Putusan MK Soal Sekolah Swasta Gratis Dorong Pemerataan Pendidikan
- 253.421 Peserta Lolos UTBK SNBT 2025, Berikut 10 Kampus dengan Pendaftar Terbanyak
Hal ini menjadi latar belakang dan keprihatinannya fokus pada pengembangan gagasan tentang konsep Healthy Food Choice bagi Generasi Milenial. Disampaikannya, perilaku konsumen milenial terhadap makanan tidak hanya didasari karakteristik konsumen dan lingkungannya, tetapi juga psikologis konsumen dan proses pengambilan keputusan.
“Generasi muda yang mengkonsumsi fast food, 27 persen mengalami hipertensi dan diabetes dibawah usia 30 tahun. Dampaknya memang tidak langsung terasa saat ini, namun dapat dilihat dan dirasakan di masa mendatang,” imbuhnya.
Perilaku tersebut didasari kesadaran akan keinginan dan kebutuhan, serta kepuasan sebelumnya yang pernah dibuat. Keinginan, kesadaran dan kesehatan konsumen makanan milenial berhubungan erat dengan usia konsumen. Oleh karena itu, di era sekarang pemasar produk makanan menyediakan dengan aneka ragam pilihan dan menyesuaikan kebutuhan konsumen.
“Makin tinggi tingkat kesadaran berdampak terhadap kesehatan konsumen di masa mendatang. Jika tidak berlebihan, maka tingkat kesehatannya lebih baik. Dan kebanyakan mereka mengkonsumsi karena kesenangan, bukan karena kebutuhan,” bebernya.