Malang, SERU.co.id – Museum Pendidikan Kota Malang mulai dibuka kembali oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang, Rabu (20/7/2022). Hal ini sebagai bentuk upaya pemanfaatan museum sebagai ruang pendidikan di Kota Malang.
Kepala Disdikbud Kota Malang, Suwarjana mengatakan, dengan berkunjung ke Museum Pendidikan, pelajar di Kota Malang dapat mengetahui berbagai koleksi yang saat ini sudah jarang ditemui. Di dalam museum tersebut, tersedia berbagai koleksi berupa alat pendukung pendidikan dan budaya. Baik itu alat-alat yang bersifat tradisional maupun yang modern.
“Ini sudah kami buka, untuk menarik minat, kedepannya kita akan memfungsikan museum ini untuk segala jenis event terkait pendidikan. Misalnya hari ini, event-event yang ada di Disdikbud itu mulai ditarik ke sini,” seru Suwarjana.
Sebagai salah satu strategi untuk mendatangkan dan meningkatkan minat masyarakat untuk berkunjung, Disdikbud Kota Malang juga berkolaborasi dengan berbagai pihak. Misalnya dengan salah satu perguruan tinggi di Kota Malang. Seperti diketahui, pihaknya hingga kini telah banyak menggandeng perguruan tinggi yang tersebar di Kota Malang.
“Karena di sini banyak perguruan tinggi, kita juga menggandeng mereka untuk mengembangkan koleksi-koleksinya. Tidak hanya jumlah koleksi, namun tingkat kunjungan juga kita targetkan tahun ini,” imbuhnya.
Dalam menargetkan tingkat kunjungan masyarakat terhadap museum, pihaknya terus melakukan upaya-upaya untuk menambah daya tarik. Hal ini rupanya telah menjadi keseriusan Disdikbud Kota Malang untuk memberikan fasilitas edukasi kepada masyarakat.
“Target ini sudah masuk ke dalam Rencana Kerja (Renja) kami. Minimal kunjungan dalam setahun harus sekian itu kita harus memenuhi. Karena biar kami lebih semangat mengembangkan museum ini,” imbuh Suwarjana.
Selain target kunjungan yang menjadi catatannya, fasilitas-fasilitas lain bakal terus ditambah. Misalnya pemanfaatan teknologi informasi yang ada, atau dengan pemanfaatan digital yang akan diterapkan di museum tersebut.
“Museum pendidikan ini kan lain dengan museum pada umumnya, mulai dari jenis koleksi hingga pengembangannya. Di sini ada jejak digitalnya dari setiap koleksi di museum. Museum pendidikan ini akan diikuti oleh perkembangan digital,” lanjutnya.
- SPPG Tlogowaru Kota Malang Pekerjakan Masyarakat Lokal Sukseskan Program MBG, Sasar 4.800 Pelajar
- Zia Ulhaq Nilai Putusan MK Soal Sekolah Swasta Gratis Dorong Pemerataan Pendidikan
- 253.421 Peserta Lolos UTBK SNBT 2025, Berikut 10 Kampus dengan Pendaftar Terbanyak
Suwarjana mengungkapkan, untuk koleksi di Museum Pendidikan sendiri masih dalam proses penambahan, selanjutnya bakal dikembangkan lebih banyak lagi. Dalam pantauan SERU.co.id, di dalam museum tersebut terpampang koleksi-koleksi seperti buku kuno, mesin ketik kuno hingga komputer.
“Masih banyak yang belum (koleksi) ada di sini, karena ini saya lihat kan masih untuk pembelajarannya, belum banyak untuk pengembangan pendidikan. Kami juga akan melakukan kunjungan ke beberapa museum yang ada di Indonesia, sebagai bentuk percontohan kedepannya,” ujar Suwarjana.
Adapun target pengunjung saat ini, bagi para siswa-siswi yang ada di Kota Malang. Namun hal ini tidak menutup kemungkinan bagi masyarakat umum untuk berkunjung.
“Target kami pertama yaitu siswa di Kota Malang, mulai TK sampai SMA. Kami juga akan bekerjasama dengan cabang dinas pastinya. Untuk umum juga kita menerima, buka setiap hari Senin-Jumat,” tandasnya.
Saat hari pertama pembukaan Museum Pendidikan, pihak Disdikbud Kota Malang juga mendatangkan narasumber. Direncanakan bakal dilakukan dengan setiap seri yang berbeda-beda berdasarkan jenjang pendidikan.
Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang, Dian Kuntari mengatakan, jika acara tersebut merupakan salah satu kegiatan akses pengenalan kepada masyarakat terhadap museum.
“Kita adakan mulai dari segmen anak-anak pendidikan usia dini hingga usia pendidikan dasar. Nah kali ini seri pertama yaitu belajar bersama,” kata Dian.
Untuk seri pertama dalam pembukaan tersebut, pihaknya mengundang siswa dari satuan pendidikan TK di Kota Malang. Untuk narasumber sendiri, pihaknya menentukan berdasarkan segmen pendidikan. Kali ini Disdikbud Kota Malang mengundang Ria Enes yang terkenal dengan penampilan Boneka Susan.
“Tujuannya mereka nanti bisa kenal, karena ternyata selama ini ada Museum Pendidikan. Nantinya mereka belajar bersama sesuai dengan tema masing-masing. Hal ini untuk memperkaya pendidikan, baik di usia dini hingga pendidikan dasar,” lanjutnya.
Terkait peserta kegiatan dalam pembukaan museum tersebut, pihaknya tidak melakukan undangan secara langsung. Kendati demikian, undangan yang disebar melalui media sosial Disdikbud, dalam hitungan jam sudah melebih kuota.
“Kita tidak mengundang secara langsung per-TK, akan tetapi kemarin kita publish sebentar. Dalam hitungan beberapa jam ternyata kuota sudah terpenuhi,” beber Dian.
Dirinya menyebutkan, alasan terkait penerapan kuota tersebut, dikarenakan ketersediaan tempat yang masih terbatas. Namun dirinya, tetap membuka bagi masyarakat umum maupun satuan pendidikan yang hendak mengunjungi museum di lain hari.
- Juni 2025 Penuh Libur Panjang, Ini Kegiatan Seru yang Bisa Dilakukan di Malang Raya
- KAI Daop 8 Surabaya Promo Schooliday Diskon Tiket hingga 20 Persen selama Liburan Sekolah
- Masuk Level II, Pendakian Gunung Semeru Dibuka
“Kenapa kita pakai kuota, karena tempatnya tidak mencukupi. Kegiatan yang besar ini pun dijadikan dua sesi, sesi pertama (pagi) 150 anak dan 150 anak di sesi kedua (siang),” ucap Dian.
Nantinya, pihaknya akan mengundang siswa di tingkat pendidikan Sekolah Dasar (SD). Hal ini bertujuan memberikan kesempatan bagi siswa-siswi di Kota Malang untuk dapat belajar di Museum Pendidikan.
“Setelah ini akan kita undang dari SD, kurang lebih seminggu lagi, tergantung tema. Berikutnya tema kesehatan, berikutnya lagi sains, begitu seterusnya. Sedangkan untuk tema hari ini, terkait cita-cita mereka yang nanti dipandu oleh narasumber,” tuturnya.
Dalam menentukan tema sendiri, pihaknya akan menggunakan tema yang berbeda-beda. Begitu juga koleksi-koleksi yang akan ditampilkan di museum bakal menyesuaikan dengan tema.
“Jadi pada saat kegiatan kita akan menata tematik sesuai dengan yang ada. Jadi yang kita pamerkan itu bisa berubah-ubah, sesuai dengan tema yang diadakan,” pungkasnya.
Sebagai informasi, bentuk pemanfaatan museum sebagai ruang pendidikan dan belajar mengajar, terdapat beberapa fasilitas yang tersedia di Museum Pendidikan tersebut. Di antaranya Ruang Bioskop, ruangan tersebut dapat digunakan oleh pengunjung untuk menonton film bersama. (adv/bim/rhd)
Baca juga:
- Gunung Semeru Erupsi, BMKG Pantau Sebaran Abu Vulkanik ke Arah Barat
- Kisah Duka Dosen Asal Madura yang Gugur Menuju Tanah Suci
- KPK Panggil Dua Mantan Pejabat Kemnaker Terkait Kasus Dugaan Pemerasan TKA
- Kapolres Batu Pimpin Sertijab Kasat Reskrim dan Kasat Binmas Baru di Lingkungan Polres Batu
- Pemkot Batu Gelar Gerakan Pangan Murah Jelang Idul Adha di Desa Bulukerto