Mengandalkan Potensi BPHTB, Bapenda Optimis Naikkan Target PAD 2023

Kepala Bapenda Kota Malang, Handi Priyanto, saat menjawab pertanyaan awak media. (bim) - Mengandalkan Potensi BPHTB, Bapenda Optimis Naikkan Target PAD 2023
Kepala Bapenda Kota Malang, Handi Priyanto, saat menjawab pertanyaan awak media. (bim)

Malang, SERU.co.id – Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Malang optimis menaikkan target Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Malang sebesar Rp1,1 triliun di tahun 2023. Hal ini berdasarkan potensi dan capaian perolehan pajak daerah yang kian membaik.

Kepala Bapenda Kota Malang, Handi Priyanto mengungkapkan, salah satu yang menjadi andalannya dari sembilan sumber pajak daerah yaitu Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB). 

Bacaan Lainnya

“Otomatis (potensi terbanyak mencapai target PAD) BPHTB. Karena dari target Rp1 triliun itu, Rp500,5 miliarnya bersumber dari sana,“ seru Handi.

Handi juga mengatakan, di tahun mendatang pihaknya akan menaikkan Pajak Penerangan Jalan (PPJ). Selain itu Nilai Objek Pajak (NJOP) juga turut dinaikkan.

“Rekomendasi Kopsurgah KPK sama BPK per lima tahun harus naik, kita sudah tujuh tahun belum menaikkan NJOP. Sehingga tahun depan kita naikkan tetapi tidak berdampak kepada kenaikan Pajak Bumi Bangunan (PBB),” terang Handi lebih lanjut.

Seperti diketahui untuk target pajak daerah Kota Malang tahun ini yaitu Rp606 miliar. Dari hasil evaluasi yang dilakukan oleh pihaknya, per satu semester tahun ini target tersebut diturunkan menjadi Rp566 miliar.

“Tahun ini memang kita turunkan (target) menjadi Rp566 miliar. Karena Perda Pajak Retribusi Daerah belum selesai juga, sehingga estimasi kita tentu berubah dan kita evaluasi,” kata Handi.

Dari target tersebut, Handi mengaku, target di triwulan III tercapai semuanya. Namun untuk target pada triwulan selanjutnya bisa jadi hasilnya tidak sesuai dengan skenario awal.

“15 Juli kemarin sudah Rp270 miliar, yang sudah surplus itu Pajak Resto kita sudah dapat Rp50,32 miliar surplus Rp2,8 miliar atau 3,4 persen. Karena surplus, maka PAK ini ada yang berkurang tapi ada yang kita naikan. Salah satunya Pajak Resto dari target awal Rp84 miliar menjadi Rp105 miliar,” tutur Kepala Bapenda tersebut.

Di juga mengaku, masih ada pekerjaan rumah bagi Bapenda untuk terus meningkatkan capaian pendapatan pajak. Seperti diketahui dari sembilan sumber pajak daerah yang mengalami defisit dari target terdapat empat sumber pajak. Diantaranya adalah Pajak Reklame, Pajak Tanah Air, PBB dan BPHTB.

“Kalau Pajak Reklame masih terkendala karena Nilai Jual Objek Reklame (NJOR) belum dinaikkan. Kita prediksi akhir tahun ini bisa selesai, tapi kendalanya di Ranperda Retribusi Daerah, pimpinan dan legislatif telah membahas itu,” pungkasnya. (adv/bim/ono)


Baca juga:

Pos terkait