Syamsul mengatakan bahwa penyatuan ini memang membutuhkan waktu perenungan yang tidak singkat. Maka, masyarakat harus bijak menanggapinya dengan baik. Tidak ada pilihan lain selain meningkatkan toleransi antar umat beragama.
Di sisi lain, Rektor UMM, Dr Fauzan, MPd menuturkan, jika Idul Adha akan terus seperti ini dan tidak akan berubah. Yang dituntut untuk berubah adalah umat muslim. Salah satunya dengan meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.
“Mari kita petik banyak pelajaran dari kisah Ibrahim dan Ismail. Yakni tentang pengorbanan yang tidak hanya untuk diri sendiri dan keluarga saja. Tapi juga untuk kepentingan agama, nusa, dan bangsa,” ungkap Dr Fauzan. (bim/ono)
Baca juga:
- Seluruh Jemaah Haji Indonesia Tiba di Makkah, Siap Jalani Wakuf di Arafah
- Satu WNI Meninggal di Gurun Makkah, Dua Lainnya Diselamatkan Usai Coba Masuk Secara Ilegal
- 541 Atlet KONI Kota Batu Lolos Mengikuti Porprov IX Jatim 2025
- KONI Batu Bakar Semangat Tanding Atlet Lewat Character Building
- Pemkot Malang Tak Kuasa Hadapi Alih Fungsi Lahan Pertanian Terdesak Perumahan