Peternak Hadapi PMK, Dewan Siapkan Refocusing Anggaran

Peternak memperoleh bantuan obat alternatif untuk sembuhkan sapi yang terkena PKM. (dik) - Peternak Hadapi PMK, Dewan Siapkan Refocusing Anggaran
Peternak memperoleh bantuan obat alternatif untuk sembuhkan sapi yang terkena PKM. (dik)

Batu, SERU.co.id – Peternak Sapi perah di wilayah Batu masih menghadapi wabah penyakit mulut dan kuku (PMK). Selain banyaknya jumlah sapi yang terpapar, produksi susu sapi menurun. Akibatnya peternak kesulitan biaya untuk membeli pakan karena tidak ada susu yang terjual.

Peternak sapi mengaku kehilangan pendapatan dan mengadu pada wakil rakyat. Menanggapi hal itu, Wakil Ketua DPRD Kota Batu Heli Suyanto mengatakan, DPRD akan memperjuangkan untuk refocusing dana. Anggaran yang sebelumnya diperuntukkan untuk penanganan Covid-19 diupayakan untuk bisa menangani permasalahan peternak sapi di Batu.

Bacaan Lainnya

“Kemarin sudah ada yang wadul ke kita terkait PMK ini. Mereka berharap agar segera dibantu. Sebagian besar sudah kehilangan mata pencarian,” serunya.

Heli, sapaan akrabnya menjelaskan, para peternak sudah tidak kuat untuk mengeluarkan biaya beli obat. Selain itu juga tidak kuat untuk membeli pakan konsentrat. Seperti yang diakui salah seorang peternak asal Kelurahan Songgokerto.

“Saat terkena PMK, susu sapi perah kosong, pendapatan kita sebagai peternak juga kosong. Maka dari itu, kami meminta agar ada bantuan obat dan konsentrat,” harapnya.

Dirinya juga menjelaskan harga 1 sak konsentrat isi 50 kilogram sebesar Rp200 ribu. Sementara dalam sehari, satu sapi perah bisa menghabiskan 30 kilogram konsentrat. Dan satu peternak, rata-rata memiliki 5 ekor sapi.

“Kalau cuman beli 50 kilogram, kurang. Kalau beli banyak, kami tidak kuat biayanya,” keluhnya lagi.

Pos terkait