Lanjutnya, bagi nelayan yang kapalnya diatas 70 gros ton tidak cukup dengan kuota tersebut. Kapal tersebut memerlukan 400 hingga 500 liter. Akhirnya para nelayan mensiasati kekurangan jatah BBM dengan menggunakan data nelayan lainnya.
“Kebutuhan kita di SPBU Kalidawir masih bisa, tapi nanti kalau sudah bisa mengadu ke Bapak Bupati,” ujarnya.
Sebelumnya, Bupati Tulungagung, Maryoto Birowo mengungkapkan, apa yang menjadi persoalan soal SPBN khusunya nelayan menjadi atensi Pemkab. Karena itu menjadi sumber pendapatan masyarakat pesisir selatan.
“Saya berulangkali mengusulkan (SPBN) berulangkali termasuk juga subsidi untuk nelayan,” ungkap Maryoto.
Menurutnya, ada SPBN itupun berada di Kabupaten Trenggalek tepatnya di Pelabuhan Prigi. Jarak tempuh menuju kesana nelayan bisa kurang lebih 1,5 jam.
Potensi yang besar harus didukung oleh Pemkab Tulungagung, sehingga apa yang dibutuhkan nelayan pemerintah ikut mengambil peran. Diketahui penduduk Tulungagung di pantai selatan lebih kurang 5.000 yang tersebar dari Pantai Sine, Popoh, Sidem, Gemah hingga Klatak.
“Panjang pantai kita 65 km dari perbatasan Blitar sampai Trenggalek,” tutupnya. (jaz/mzm)
Baca juga:
- Smart Tax Persada dan Vesop Bapenda Kota Malang Jadi Percontohan Lombok Barat
- Andy Sasongko Gantikan Didik Adhyotomo sebagai Kajari Batu
- KabagOps Polres Batu Pimpin Apel Pengamanan dan TFG Karnaval Desa Giripurno
- Perpanjang PKS, Revitalisasi Alun-alun Merdeka Malang Dimulai Pekan Ini
- Dinkes Batu Lakukan Pemeriksaan Baduta Stunting di RSKH, Hasil Temuan Posyandu di Puskesmas