Didukung Tujuh Aplikasi, ITN Malang Juara 1 Kompetisi Rancang Bangun 2022

Tim Doa Dosen ITN Malang menunjukkan medali yang disematkan sebagai Juara 1 KRB 2022. (ist) - Didukung Tujuh Aplikasi, ITN Malang Juara 1 Kompetisi Rancang Bangun 2022
Tim Doa Dosen ITN Malang menunjukkan medali yang disematkan sebagai Juara 1 KRB 2022. (ist)

Malang, SERU.co.id – Tiga mahasiswa Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang menyabet juara 1 ajang National Tender Competition, atau Kompetisi Rancang Bangun (KRB) 2022. Usai menyisihkan 45 tim berbagai perguruan tinggi di Indonesia, yang dihelat Himpunan Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Udayana Bali, 9 Maret-30 April 2022.

Tergabung dalam tim Spectra Doa Dosen, ketiga mahasiswa Fakultas Teknik Sipil ITN Malang ini melaju ke babak final. Hingga Yuda Arya Pangestu (2019), Leonardo Wijaya (2018), Renaldy Priya Hutama (2018), mampu bersaing dalam 5 (lima) besar tim terbaik. Dan menyisihkan tim Haka 62 (ITS), Boy Civilian (UNR Bali), Delta Sipondra (Polines) dan Gold Digger (ITS).

Bacaan Lainnya

“Ada beberapa tahapan seleksi yang harus dilalui sebelum kami menyajikan di depan dewan juri hingga dinyatakan berhasil menyabet juara. Dalam proses seleksi dokumen tender, yang dinilai rekapitulasi volume, rekapitulasi harga, strategi dan pelaksanaan di lapangan,” seru Leonardo Wijaya, mewakili timnya kepada SERU.co.id.

Selain dokumen tender, poin lebih yang diusung tim Spectra Doa Dosen yakni penggunaan 7 (tujuh) aplikasi pendukung. Mereka juga menggunakan strategi green construction project management serta link construction. Terkait inovasi, mereka menggunakan inovasi baru yakni feature engineering berbasis aplikasi.

“Kami tidak hanya menerapkan satu inovasi saja, tapi menerapkan tujuh inovasi sekaligus yang didalamnya. Ada aplikasi dan menawarkan pemeliharaan setelah proyek pembangunan selesai. Sehingga penggunaan teknologi ini dapat membantu konsep konvensional yang selama ini digunakan,” ungkap Leo, sapaan akrabnya.

Disebutkannya, inovasi-inovasi ini menurut para juri menjadi nilai tambah dari tender yang diajukan tim Spectra Doa Dosen. Serta kemungkinan diterapkan dilapangan cukup besar.

Dalam lomba tender kali ini, mereka merencanakan membangun gedung 3 lantai dengan luasan 1.075 m persegi dengan nilai pagu Rp7,8 milyar. Dari nilai pagu tersebut, mereka menawarkan efisiensi harga hingga 22 persen dan efisiensi waktu pelaksanaan satu bulan.

“Kami menawarkan harga senilai 6 milyar 50 juta dengan waktu pelaksanaan 180 hari atau 6 bulan,” jelas tim yang pernah pengalaman juara di UI dan Universitas Palangkaraya ini.

Sebelumnya dokumen dikirimkan secara online, kemudian dokumen tender diseleksi. Mereka diminta presentasi secara tertutup selama 10 menit, dilanjutkan dengan tanya jawab selama 15 menit. Setelah presentasi, malamnya pengumuman final dimana posisi pertama Spectra Doa Dosen (ITN Malang), kedua Gold Digger (ITS) dan ketiga Haka 62 (ITS).

“Dokumen penawarannya kita kirim secara online. Tapi pada saat presentasi final, kita datang langsung ke kampus Udayana Bali. Kesempatan itu kami manfaatkan dengan baik hingga dinyatakan layak menjadi yang terbaik,” tandasnya. (rhd)


Baca juga:

Pos terkait