Sidak Ketersediaan Harga Bahan Pokok, Sutiaji Minta Masyarakat Tak Perlu Panic Buying

Wali Kota Malang, Sutiaji, saat melakukan pemantauan ketersediaan keterjangkauan harga di Pasar Bunul. (ws5) - Sidak Ketersediaan Harga Bahan Pokok, Sutiaji Minta Masyarakat Tak Perlu Panic Buying
Wali Kota Malang, Sutiaji, saat melakukan pemantauan ketersediaan keterjangkauan harga di Pasar Bunul. (ws5)

Malang, SERU.co.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Malang lakukan pengecekan ketersediaan dan harga sejumlah bahan pokok di pasar maupun di distributor, Rabu (27/4/2022). Wali Kota Malang, Drs H Sutiaji berharap, masyarakat tidak perlu risau terkait ketersediaan bahan pokok tersebut.

Wali Kota Malang, Drs H Sutiaji mengatakan, hasil observasi langsung ke lokasi (Pasar Bunul dan CV Podo Seneng Sehat) ditemukannya ketersediaan mencukupi. Kendati demikian, harga beberapa bahan pokok yang ia temui masih mengalami kenaikan.

Bacaan Lainnya

“Insyaallah ketersediaan mencukupi, untuk itu masyarakat tidak usah ada kepanikan. Minyak goreng curah yang dulu susah sekarang sudah ada, harganya juga masih standar, di distributor Rp14 ribu, di pasar Rp15 ribu wajar, terus yang kemasan juga demikian,” seru Sutiaji, Rabu (27/4/2022).

Berkaitan dengan temuannya, diketahui untuk beberapa komoditas memang mengalami kenaikan. Disebutkannya, faktor yang mempengaruhi hal tersebut bukan masalah permintaan yang tinggi, khususnya jelang lebaran Idul-Fitri, tapi juga terdapat faktor lain yang mempengaruhi secara tidak langsung.

“Setelah dicek memang hampir rata-rata itu ada kenaikan. Kenaikan itu bukan hanya karena demandnya yang tinggi menjelang lebaran, tapi juga faktor kenaikan BBM,” imbuhnya.

Wali Kota Malang, Sutiaji, saat mengunjungi distributor CV Podo Seneng Sehat, memantau ketersediaan bahan pokok. (ws5)

Beberapa bahan pokok di pasar yang mengalami kenaikan seperti tepung terigu, bawang merah hingga daging ayam. Terutama komoditas minyak goreng, yang menurutnya kenaikan bahan tersebut sebagai daya ungkit inflasi.

“Gula juga ada kenaikan tapi tidak signifikan, yang kenaikannya signifikan adalah tepung, bawang merah naik 20 persen. Yang naik banyak itu daging ayam, kalau tidak salah 5 ribu, telur naik 1 ribu, terutama untuk saat ini minyak goreng yang masih tinggi,” beber Sutiaji.

Sebagai langkah, Pemerintah Kota Malang  melalui Diskopindag akan terus memantau laju aliran supply bahan pokok tersebut dari hulu hingga hilir.

“Tadi kami lihat ke distributor, kita komplain tadi, saya lihat tadi (ada kenaikan) dan itu wajar ngambilnya Rp1 ribu, terkait minyak goreng. Artinya ini pengendalian,” sambungnya.

Sementara itu, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Malang, Samsun Hadi mengaku, pihaknya terus melakukan pemantauan terkait tingkat konsumsi masyarakat Kota Malang. Tak hanya itu, pihaknya juga melakukan observasi lapangan terkait ketersediaan bahan-bahan pokok.

“Hasil pemantauan di lokasi dari BI sendiri alhamdulillah selama ini yang kita sudah cek di beberapa tempat, ketersediaan itu masih ada. Apalagi untuk lebaran tahun ini, semuanya aman,” terang Samsun Hadi.

Perihal dinamika kenaikan harga sejumlah bahan pokok, ia sebutkan hal tersebut merupakan kewenangan pemerintah pusat. Senada dengan pernyataan Wali Kota Malang, ia berpesan kepada masyarakat untuk tidak terlalu panik perihal ketersediaan.

“Masalah harga kebijakannya itu implikasinya dari pemerintah pusat, yang terpenting sekarang ketersediaan barang selama lebaran ini tercukupi,” pungkasnya.

Adapun pergerakan harga di pasaran terkait bahan pokok, berdasarkan hasil pantauan SERU.co.id yang mengalami kenaikan seperti, ikan lele, daging ayam dan minyak goreng.

Adapun rinciannya yaitu sebagai berikut; harga ikan lele perkilo naik Rp5 ribu (dari Rp20 menjadi Rp25 ribu), daging ayam perkilo naik Rp5 ribu (Rp35-Rp38, sekarang Rp40 ribu). Adapun untuk minyak goreng kemasan, berkisar Rp24 ribu per liter, sedangkan untuk minyak goreng curah Rp15 ribu per liternya.

Adapun untuk harga daging sapi, disebutkan oleh salah satu pedagang di Pasar Bunul, Sarbin (59) yang mengaku, kenaikan daging sapi akan terjadi tiga hari sebelum lebaran.

“Untuk saat ini sebenarnya belum naik, biasanya tiga hari jelang lebaran itu. Sekarang masih Rp120 ribu per kilonya, nanti bisa naik sampek Rp130 ribu,” kata Sarbin. (ws5/ono)


Baca juga:

Pos terkait