Malang, SERU.co.id – Setelah vakum kurang lebih satu bulan, Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Kota Malang kembali digelar, Senin (14/3/2022). Wali Kota Malang, Sutiaji meninjau jalannya PTM seratus persen, salah satunya di SMPN 8 Kota Malang. Dalam tinjauan tersebut, Sutiaji menghimbau untuk tetap menjalankan protokol kesehatan dengan benar.
PTM seratus persen dilakukan dengan pertimbangan bukan lagi leveling, tetapi karena para siswa dan guru sudah dua kali vaksin. Sehingga yang dilakukan saat ini bukan pembatasan, tapi mengendalikan protokol kesehatan.
“Tadi seluruh anak-anak, rata-rata di atas 50 persen menghendaki PTM, terlebih kelas IX, Mei sudah mulai ujian. Yang penting Prokes dijaga dan mudah-mudahan kita bisa mengendalikan covid 19 dan jangan sampai lepas masker,” seru Wali Kota Malang, Sutiaji, saat meninjau kelas VII A, didampingi Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang, Suwarjana.
Disinggung mengenai pertimbangan PTM 100 persen, Sutiaji menjelaskan, ada jeda waktu kemarin saat siswa belajar di rumah, kurang lebih satu bulan, mobilitas siswa juga berkurang. Pengendalian tersebut dirasa cukup bagus agar siswa melaksanakan PTM 100 persen.
“Saya punya asumsi, kita itu kan dalam waktu tiga minggu atau satu bulan, mobilitas anak-anak kita cooling down. Dan sampai saat ini sudah mengalami cukup signifikan dari kebijakan itu dan pengendalian juga cukup bagus,” imbuh orang nomor satu di Kota Malang ini.
Selama PTM berlangsung, masih dilakukan selama dua jam pelajaran saja dan akan dipantau keberhasilannya. Khusus kelas IX, beberapa indikator penilaian masih diturunkan, mengikuti situasi saat ini.
“Tapi kita lihat keberhasilannya, ini masih di angka 40 persen online dengan PTM. Kita inginkan mudah-mudahan ini nanti bisa mengejar dari ketertinggalan itu. Masih 60 persen, harus kita kejar di sisa waktu,” tambah Sutiaji.
Agar kebijakan PTM 100 persen ini dapat berhasil, akan dilaksanakan uji berkala sampling tes covid untuk semua guru dan murid. Lantaran, filosofi yang diambil sebenarnya adalah mendidik anak dan disiplin prokes dari sekolah.
Sutiaji berpesan, tetap perketat dan awasi prokes yang diterapkan di sekolah. Penggunaan masker tetap harus diperhatikan; kantin sekolah juga tidak direkomendasikan untuk buka dulu. Karena hal tersebut bagian dari upaya bersama untuk menekan penyebaran virus ini.
“Apapun variannya kita tetap prokes, saya punya keyakinan kita bisa memerangi ini,” tandasnya.
Dikonfirmasi di tempat yang sama, Kepala SMPN 8 Kota Malang, Anny Yulistyowati menyampaikan, sarana prasarana sekolah telah siap dengan standart prokes. Mulai hand sanitizer, masker, disinfektan di tiap kelas, juga kesiapan Satuan Penugasan (Satgas) Covid-19 dari Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS).
“Kami berikan disinfektan spray, jadi anak-anak tiap pulang satgasnya bisa semprot, kemudian dalam skala besar jumat sore. Kalau spray ada di kelas masing-masing, kemudian hand sanitiser ada di masing-masing pintu, cadangan masker di kelas ada,” jelas Anny. (ws4)
Baca juga:
- Ribuan Buruh Siap Geruduk Istana Merdeka Tuntut Perlindungan di Tengah Gelombang PHK
- Karate Championship Piala Dandim 0833 Ajang Pencarian Bibit Unggul Atlet Nasional Internasional
- Pengamat Sebut Jokowi Masuk Bursa Ketum PPP sebagai Wujud Partai Kehilangan Arah
- Timwas DPR Optimistis Haji 2025 Lebih Baik, Saudi dan Indonesia Sama-Sama Berbenah
- 11 Korban Masih Hilang di Longsor Tambang Gunung Kuda Cirebon, Polisi Periksa Enam Saksi