Malang, SERU.co.id – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memiliki tiga pilar utama yakni mengawasi, melindungi dan mengedukasi. Saat ini, edukasi masyarakat akan pentingnya literasi keuangan sangat diperlukan. Agar tidak tertinggal mengenai perkembangan keuangan, terutama produk jasa keuangan yang dapat dimanfatkan oleh masyarakat.
Literasi keuangan masyarakat perlu dikuatkan guna mengimbangi geliat pertumbuhan ekonomi di Kota Malang. Dalam hal ini, OJK bersama dengan industri jasa keuangan perlu senantiasa meningkatkan peran dan kontribusinya dalam mendorong penguatan literasi tersebut.
“Eksistensi OJK ini semakin bisa memberikan edukasi, literasi dan penguatan berkaitan dengan masalah industri jasa keuangan. Jadi jangan ada lagi investasi bodong,” seru Wali Kota Malang, Sutiaji, dalam pembukaan Gedung Baru OJK, di Jalan Letjen Sutoyo Kota Malang, Senin (14/3/2022).
Lebih lanjut, Walikota Sutiaji menyampaikan, dengan kolaborasi hexahelix saat ini, perbankan juga bisa sebagai salah satu sektor mewujudkan pemberdayaan ekonomi Kota Malang. Mengembangkan komunitas untuk bekerjasama dan menguatkan ekonomi kerakyatan.
“Kalau dulu pentahelix, sekarang hexahelix. Perbankan bisa menjadi komunitas tersendiri, untuk penguatan kolaborasi,” imbuh Sutiaji.
Tidak hanya itu, Sutiaji juga berharap, keberadaan gedung kantor OJK yang baru diresmikan dapat menjadi pendorong semangat bagi seluruh pejabat dan pegawai OJK. Lebih mengoptimalkan pelaksanaan tugas pengawasan dan pelayanan bagi masyarakat dan industri jasa keuangan. Sekaligus mendorong pembangunan ekonomi daerah.
Sementara itu, Ketua Dewan Komisioner OJK, Wimbo Santoso, menyambut baik peningkatan edukasi literasi yang menjadi tugas OJK. Selain dua pilar lainnya, yakni mengawasi dan mengatur. Masyarakat harus diedukasi tentang perkembangan sektor keuangan.
“Akhir-akhir ini banyak pinjol, karena masyarakat tidak sabar untuk mencari tahu, lalu pinjam. Tidak tahu legal atau tidak, ini tugas OJK. Bila tidak legal, penegak hukum akan hadir,” jelas Wimbo Santoso.
Sementara itu, Komisi XI DPR RI Andreas Eddy Susetyo MM, yang juga hadir dalam peresmian gedung, berharap OJK menjadi pusat informasi apapun. Menjadi OJK yang ramah masyarakat, lantaran keberadaannya mampu dirasakan masyarakat sekitar.
“Harapannya, OJK jadi pusat informasi apapun. Jangan ada korban crepto, carilah pinjamam online yg legal. Tidam cukup kalau cuma hubungi call centre, masyarakat ingin datang langsung dan bertemu,” ujar Anggota Komisi XI DPR RI Andreas Eddy Susetyo MM.
Peresmian gedung OJK diawali dengan pengguntingan pita oleh Wali Kota Malang, Sutiaji, didampingi Ketua Dewan Komisioner OJK, Wimbo Santoso. Setelah 3,5 bulan dari persiapan di tahun 2021 dengan luas kantor gedung baru sebesar 2.298 meter persegi. OJK Malang membawahi Malang Raya, Pasuruan dan Probolinggo. (ws4/rhd)
Baca juga:
- Seluruh Jemaah Haji Indonesia Tiba di Makkah, Siap Jalani Wakuf di Arafah
- Satu WNI Meninggal di Gurun Makkah, Dua Lainnya Diselamatkan Usai Coba Masuk Secara Ilegal
- 541 Atlet KONI Kota Batu Lolos Mengikuti Porprov IX Jatim 2025
- KONI Batu Bakar Semangat Tanding Atlet Lewat Character Building
- Pemkot Malang Tak Kuasa Hadapi Alih Fungsi Lahan Pertanian Terdesak Perumahan