Malang, SERU.co.id – Universitas Brawijaya (UB) kembali mengukuhkan dua professor, Sabtu (12/3/2022). Kedua profesor mengusung tema tematik dalam ‘Keuangan Terpadu di Perusahaan Asuransi’ dan ‘Kecerdasan Buatan untuk Industri Manufaktur.’
Pertama, Prof Dr Drs Muhammad Saifi, MSi, dari Fakultas Ilmu Administrasi (FIA), sebagai professor di bidang Ilmu Manajemen Keuangan. Sekaligus profesor aktif ke-12 di FIA dan ke-163 di UB. Kedua, Prof Wayan Firdaus Mahmudy, SSi, MT, PhD, dari Fakultas Ilmu Komputer (FILKOM), sebagai professor di bidang Ilmu Komputer. Sekaligus professor aktif ke-1 ke di Filkom dan ke-164 di UB.
“Kebijakan keuangan terpadu merupakan bagian dari ilmu manajemen keuangan dan bisnis. Berorientasi pada upaya menyejahterakan pemilik perusahaan,” seru Prof Dr Drs Muhammad Saifi, MSi, dalam pidato pengukuhan berjudul ‘Keuangan Terpadu di Perusahaan Asuransi.’
Menurutnya, Kebijakan Keuangan Terpadu dirumuskan dengan lima unsur dasar. Yaitu corporate governance, intelectual capital, invesment policy, capital structure policy dan dividend policy. Model tersebut didapat dari pengambilan sampel 8 (delapan) perusahaan asuransi terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) mulai 2018 hingga 2020.
“Sampel perusahaan asuransi ini menarik diangkat, karena semakin meningkatnya tren masyarakat membutuhkan perlindungan atas apa yang dimiliki. Namun jangan sampai kejadian gagal bayar polis di tahun 2019 terulang kembali,” beber Prof Saifi, sapaan akrabnya.
Secara umum, laba perusahaan asuransi turun dari tahun 2019 dengan Rp0,69 triliyun menjadi Rp0,64 triliyun di tahun 2020. Jumlah perusahaan asuransi tiap tahunnya mengalami fluktuasi cenderung turun di tahun 2020. Ini membuktikan, asuransi-asuransi tersebut belum melakukan kebijakan keuangan yang tepat.
Kebijakan keuangan yang tepat untuk meningkat kinerja perusahaan diawali dari tata kelola perusahaan yang tepat. Saifi menyampaikan agar perusahaan tetap objektif, efisien dan berorientasi pada tujuan. Maka pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya perlu mengambil bagian dalam tata kelola perusahaan.
“Pada dasarnya kebijakan keuangan dalam perusahaan mencakup tiga bidang, yaitu kebijakan investasi, kebijakan struktur modal, dan kebijakan dividen,” tandasnya.
Keunggulan model kebijakan keuangan terpadu ini, menggabungkan antara corporate governance, intellectual capital, investment policy, capital structure policy dan dividend policy menjadi satu kesatuan analisis. Sehingga tujuan perusahaan untuk kesejahteraan pemilik bisa tercapai.
Sementara itu, Prof Wayan Firdaus Mahmudy, SSi, MT, PhD mengusung pidato pengukuhan berjudul ‘Kecerdasan Buatan untuk Industri Manufaktur.’ Dengan tema Pengembangan Metode Kecerdasan Buatan Terintegrasi Untuk Optimasi proses Produksi dan Distribusi Induistri Manufaktur.
Kerangka solusi yang diusulkan disebut ‘Model Terintegrasi Produksi Distribusi Manufaktur (MPDM).’ Dimana MPDM menggabungkan adaptive neuro fuzzy inference system (ANFIS), untuk meramalkan permintaan produk oleh konsumen; Improved Genetic Algorithms (IGA), untuk menentukan jumlah setiap jenis barang yang harus diproduksi; Real-coded Genetic Algorithms (RCGA), untuk menyusun jadwal produksi; dan Modified Genetic Algorithms (MOGA) untuk menyusun mekanisme distribusi.
Permasalahan pada proses produksi hingga distribusi yang harus diselesaikan ada empat. Pertama, peramalan untuk mendapatkan jumlah permintaan konsumen pada setiap jenis produk. Kedua, perencanaan produksi agregat menghasilkan kuantitas setiap jenis barang yang harus diproduksi.
“Ketiga, penentuan waktu mulai untuk memproduksi setiap jenis produk dilakukan pada proses penjadwalan. Keempat, proses produksi dilakukan dan kemudian produk harus didistribusikan ke konsumen,” beber Prof Wayan.
Beragam metode telah dikembangkan untuk mencari solusi dari masalah optimasi. Metode umum yang dipakai adalah metode berbasis pemodelan matematika. Seperti min–max dynamic programming dan non-integer linear optimization problems.
“Sedangkan penerapan kecerdasan buatan pada proses ini, didefinisikan sebagai mekanisme pemecahan masalah dengan mengadopsi pola pikir manusia,” ucapnya.
Keseluruhan metode kecerdasan buatan ini bisa diterapkan secara terintegrasi, menghasilkan solusi terbaik bagi industri manufaktur dengan menurunkan biaya produksi dan distribusi. (rhd)
Baca juga:
- Dr Sholikh Al Huda Minta Kejagung Tidak Kendor Usut Kasus Korupsi Pengadaan Chromebook
- Marsma Reza Sastranegara Ngopi Bareng Wartawan Sambil Bahas Sinergi Lanud Abd Saleh dan Media
- DPRD Jatim Dorong Kota Malang Jadi Pilot Project Pelayanan Publik Berbasis Digital
- Gunung Semeru Erupsi, BMKG Pantau Sebaran Abu Vulkanik ke Arah Barat
- Kisah Duka Dosen Asal Madura yang Gugur Menuju Tanah Suci