Malang, SERU.co.id – Korban kecelakaan lalu lintas (lalin) menjadi atensi Polresta Malang Kota. Pasalnya dari tahun 2021, total ada 33 korban meninggal. Catatan ini mengalami peningkatan akibat kecelakaan, dengan rentang usia produktif.
Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Budi Hermanto SIK MSi menuturkan, yang perlu ditekankan adalah fatalitas kecelakaan banyak terjadi pada usia produktif. Baik usia 20 sampai 40 tahun, dan tak hanya kalangan usia sekolah.
“Artinya mereka bukan saja pelajar. Tapi mereka adalah orang-orang yang melaksanakan pekerjaan, wiraswasta dan lain-lain,” seru Kombes Pol Budi Hermanto, di halaman Polresta Makota, Selasa (1/3/2022).
Menurut Buher, sapaan akrabnya mengaku, beberapa faktor antara lain tidak menggunakan helm, banyak juga akibat terburu-buru dalam berkendara. Ada juga menggunakan helm, tapi tidak dikunci hingga klik. Sehingga saat benturan berakibat fatal, helm terlepas, kepala terbentur aspal dan lain-lain.
“Belum lagi pada saat tabrakan, ada benturan di dada dengan stang atau benda lainnya. Ini harus dilihat selain dari helm, sebenarnya harus ada kehati-hatian dan memperhatikan kecepatan,” beber lulusan Akpol 2000 berpengalaman dalam bidang reserse ini.
Selain itu, banyak yang masih menggunakan handphone saat berkendara. Dirinya menegaskan, ketika berhenti di trafict light lampu merah, merespon hp saat berhenti tidak apa. Tapi pada saat masih jalan, lebih baik menggunakan headset agar lebih hati-hati dan menghindari resiko tinggi.
“Karena pada saat melintasi jalur kereta api kadang-kadang tidak terdengar. Itu meningkatkan fatality,” terangnya.
Perihal edukasi, kepolisian mensosialisasikan melalui medsos, atau menggunakan kendaraan multimedia dari Humas Polda Jatim. Termasuk menyasar kalangan pelajar yang kebanyakan sudah membawa kendaraan bermotor.
“Ini sekolah masih daring, kita akan menyampaikan beberapa materi bahan pada guru-guru untuk disosialisasikan di grup-grup yang ada,” imbuhnya.
Buher menambahkan, prosentase dari 2020 dibanding 2021 mengalami kenaikan sangat signifikan. Kendati demikian belum bisa menyampaikan data 2022, meski ada peningkatan sekitar 33 kasus meninggal akibat laka lantas tersebut.
“Artinya disetiap tahun berkisar 5000-6000 di wilayah Jawa Timur. Di Kota Malang sendiri menyumbang angka fatalitas dengan 33 orang di tahun 2021,” tandasnya. (jaz/rhd)
Baca juga:
- Ribuan Jemaah Haji Indonesia Bergerak ke Arafah, Siap Wukuf Besok!
- Perairan Masalembu Terindikasi Jadi Jalur Operasi Penyelundupan oleh Sindikat Narkoba Internasional
- Diduga Peras Kades, Oknum LSM dan PNS Terjaring OTT Polisi
- Puasa Arafah: Sehari Menggugurkan Dosa Dua Tahun
- Pertamina Salurkan 1,5 Juta Tabung LPG di Jawa Timur Jelang Iduladha