Malang, SERU.co.id – Universitas Brawijaya (UB) telah menyandang status PTNBH pada akhir Oktober 2021 lalu. Dengan bentuk PTNBH, tentunya segala kebijakan dan kewenangan UB akan menjadi lebih mudah dan leluasa. Salah satu gebrakannya, UB akan menambah fakultas, dari 15 fakultas akan bertambah menjadi 17 fakultas.
Rektor UB, Prof Dr Nuhfil Hanani MS mengatakan, dua fakultas baru tersebut, yakni Fakultas Vokasi dan Fakultas Kedokteran. Ditargetkan akan terealisasi sekitar Desember 2021-Januari 2022.
“Nanti program Vokasi akan jadi Fakultas Vokasi. Dan dua prodi di Fakultas Kedokteran (FK) dikeluarkan menjadi Fakultas Ilmu Kesehatan,” seru Prof Nuhfil, sapaan akrabnya.
Menurutnya, prodi-prodi yang ada di program Vokasi hanya tinggal dialihkan masuk ke Fakultas. Sementara prodi yang akan dikeluarkan dari FK, seperti Keperawatan, sehingga FK tidak terlalu banyak prodi..
“Semua sudah ada, namun hanya dibuatkan fakultas baru. Direncanakan, dua fakultas baru ini akan diresmikan pada Januari 2022 dan bisa menampung mahasiswa baru di tahun akademik 2021-2022,” bebernya.

Selain itu, dengan status PTNBH, UB akan menambah Wakil Rektor (WR) V dengan penunjukan langsung oleh Rektor UB. Nantinya, WR V akan menangani bidang pengembangan riset dan inovasi.
“Saya belum bisa mengekspos siapa yang menduduki posisi itu (WR V). Tunggu tanggal mainnya,” tandasnya.
Sementara itu, Direktur Program Vokasi Universitas Brawijaya Prof Dr Unti Ludigdo, SE, MSi, Ak mengatakan, embrio Program Pendidikan Vokasi menjadi fakultas sudah disiapkan sedemikian rupa. Dan dalam waktu yang cukup singkat, sehingga hanya tinggal memformalkan.
“Dalam wujud fakultas, harapannya vokasi dengan output sarjana terapannya lebih cepat berkembang. Sebagaimana yang diharapkan Rektor dan stakeholders lainnya,” beber Prof Unti, sapaan akrab guru besar bidang ilmu etika bisnis FEB UB ini.
Saat ini ada 5 prodi dengan tiga prodi jenjang D3 dan 2 prodi jenjang D4 (Sarjana Terapan). Nantinya, jenjang D3 dihapuskan dan naik menjadi D4.
“Ada beberapa prodi baru, di antaranya Bisnis Jasa Makanan Halal, Robotika dan Artificial Intelligence (AI), Fisioterapi, dan dua prodi lain akan menyusul. Semuanya jenjang D-4 atau sarjana terapan,” beber Ketua Takmir Masjid Raden Patah ini.
Disebutkannya, alasan Vokasi berdiri menjadi Fakultas Vokasi karena kebutuhan. Dimana Malang menjadi basecamp ekonomi kreatif dan digitalisasi. Bahkan Vokasi UB yang bermisi kewirausahaan dan ekonomi kreatif akan terlibat dalam pengembangan Malang Creative Center (MCC).
“Output SDM bisa menjadi pelaku dalam makanan halal maupun terjun di industri sebagai penyelia atau jaid chef. Bisa memback up digitalisasi, analis keuangan dan apraisal, serta wirausaha lainnya,” tandasnya. (rhd)
Baca juga:
- SPPG Tlogowaru Kota Malang Pekerjakan Masyarakat Lokal Sukseskan Program MBG, Sasar 4.800 Pelajar
- Rumah Dinas Sekda Situbondo dibobol Maling Saat Ditinggal Ibadah Haji
- Selama Libur Panjang Gunung Bromo Dibanjiri 11.735 Wisatawan Lokal dan Mancanegara
- Alfamart Gandeng Puskesmas Ardimulyo Layani Posyandu ILP dan Edukasi Balita hingga Lansia
- Wali Kota Batu Terima Audiensi Jajaran Redaksi Memo X Group di Ruang Kerja