Sentikuin Dorong Bangun Ekosistem Reka Cipta dan SDM Berkualitas

Sentikuin ke-4 FT Unitri menghadirkan para narasumber kompeten.
Sentikuin ke-4 FT Unitri menghadirkan para narasumber kompeten. (ist)

Malang, SERU.co.id – Fakultas Teknik Universitas Tribhuana Tunggadewi (FT Unitri) kembali menggelar acara Seminar Nasional Teknologi Industri, Lingkungan dan Infrastruktur (SENTIKUIN) kali keempat. Bertemakan ‘Kolaborasi pendidikan tinggi dengan industri dalam membangun ekosistem reka cipta dan SDM berkualitas sebagai implementasi Kampus Merdeka.’

Meski diselenggarakan secara online, harapannya Sentikuin tetap bisa memberikan manfaat yang sebesar-besarnya kepada peserta seminar. Serta memberikan manfaat besar untuk meningkatkan apa yang telah diprogramkan oleh pemerintah melalui Merdeka Belajar Kuliah Merdeka (MBKM).

Bacaan Lainnya

“Sentikuin merupakan agenda tahunan seminar nasional yang diselenggarakan setiap tahun oleh FT Unitri. Dengan menghadirkan para narasumber dari kalangan akademisi, profesional hingga birokrat. Sejak kondisi pandemi, Sentikuin terpaksa dilaksanakan secara online,” seru Dekan FT Unitri, Dr Nawir Rasidi, ST, MT, Sabtu (14/8/2021).

Peserta Sentikuin mengikuti secara daring. (ist)

Pada kegiatan seminar yang diselenggarakan secara online tersebut, menghadirkan empat orang narasumber. Di antaranya Dr Dani Harmanto (Associate Professor of Aeronautical Engineering De Montfort University), Dr Dedi Kuswandi (Educational Technology Universitas Negeri Malang), Yevie Zuhardiansari (R&D Director Food Solution AAME-Unilever), dan Dr Raymond Valiant (Dirut Perum Jasa Tirta 1).

Menurutnya, pihak Unitri saat ini ingin mengimplementasikan MBKM. Dimana pengetahuan tidak hanya bisa didapat dalam kampus saja, tetapi juga diluar kampus, di lapangan atau dunia kerja sesungguhnya.

Educational Technology Universitas Negeri Malang, Dr Dedi Kuswandi mengatakan, saat ini pendidikan di Indonesia sudah bergerak maju. Yang harus disiapkan adalah kurikulum perguruan tinggi, agar generasi muda bisa memiliki keterampilan baru sebagai upaya mengantisipasi perubahan yang cepat.

“Karenanya dunia pendidikan kita harus bisa segera merespon perubahan tersebut. Sebab terjadi perubahan yang sangat cepat di berbagai sektor,” ungkap Dr Dedi Kuswandi.

Menurutnya, penguasaan keterampilan yang baru di bidang pendidikan harus segera diperkenalkan kepada siswa maupun mahasiswa. Mulai dari tingkat dasar sampai perguruan tinggi. Bahkan yang harus dimiliki generasi muda saat ini adalah berpikir kritis, mampu memecahkan masalah, kreativitas dan inovasi serta komunikasi dan kolaborasi.

“Saya kira kebijakan pemerintah sudah menuju kesana, walaupun belum maksimal. Semua pengembangan keterampilan abad 21 ini, nantinya harus dapat dilakukan pada semua disiplin,” tandasnya. (rhd)

Pos terkait